Harga Bahan Pokok Tinggi dan Inflasi, Pemko Pekanbaru Cuma Bisa Lakukan Ini

Pedagang-di-pasar-pekanbaru1.jpg
(LARAS OLIVIA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional Kota Pekanbaru masih cenderung mahal. Harga komoditas pangan terpantau sudah merangkak naik seiring memasuki Ramadan 1445 H.

Kenaikan harga bahan pokok yang cukup signifikan terjadi pada cabai, bawang, beras, hingga ayam potong. Kondisi ini pun menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru.

Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk menyiapkan langkah-langkah strategis demi mencegah naiknya harga bahan pokok di pasaran.

"Mereka memastikan, bagaimana bisa nantinya ketika Ramadan harga bahan pokok ini bisa normal, walaupun naik itu tidak terlalu tinggi naiknya. Kita minta ke OPD terkait untuk mencari langkah antisipasinya," kata Muflihun, Rabu 13 Maret 2024.

Ia menjelaskan, mayoritas bahan pokok yang masuk ke Kota Pekanbaru berasal dari daerah tetangga seperti Sumatera Barat dan Sumatera Utara. 

"Sembako kita ini masuknya dari luar, rata-rata dari Sumbar atau Medan. Maka, harus ada cadangan dari daerah lain. Kita khawatir nanti kalau daerah pemasok itu inflasi atau tinggi harganya kita bisa pindah ke daerah lain," paparnya.


Menurutnya, Pemko terus menyiapkan langkah-langkah seperti gerakan pangan murah atau pasar murah ketika harga bahan pokok di pasaran sudah mulai tinggi. Mereka juga mencari daerah yang akan diajak bekerjasama guna mencari harga termurah.

"Kita menyiapkan langkah-langkah. Kita akan mencari daerah untuk di MoU kan supaya bisa mencari harga murah dengan menggunakan uang BTT. Nanti transportasi kita dukung melalui BTT, sehingga harga di Pekanbaru kembali stabil," ulasnya.

Sementara itu, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) berencana menggelar kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) tahun 2024 ini sebanyak tiga kali dalam sepekan.

Kepala DPP Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin, menyebut, sejumlah kebutuhan pokok bisa dibeli dengan harga miring dari pasaran. Komoditi pangan yang jadi buruan kaum ibu yakni beras, minyak goreng dan gula pasir.

"Jadi, dengan adanya pasar murah ini dapat membantu meringankan beban warga, bisa mendapatkan bahan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau," ujarnya.

Menurutnya, GPM menjadi salah satu langkah strategis Pemko Pekanbaru dalam mengatasi fluktuasi harga pangan dan kenaikan angka inflasi di kota tersebut.

Sejumlah kebutuhan pokok dijual dengan harga yang lebih murah, antara lain beras jenis Anak Daro 5 Kg seharga Rp 75.000, beras SPHP 5 Kg seharga Rp 53.000, minyak goreng 1 liter Rp 13.000, dan Gula Pasir 1 Kg seharga Rp 15.000.