18 Kebakaran Terjadi di Pekanbaru Hingga Februari 2023, Terbanyak Dipicu Arus Pendek Listrik

Kebakaran-di-pekanbaru.jpg
(LARAS OLIVIA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Pekanbaru mendata ada 18 peristiwa kebakaran yang terjadi hampir dua bulan ini. Kebakaran berlangsung dari Januari 2023 ini.

Kepala DPKP Kota Pekanbaru, Burhan Gurning menyampaikan, mayoritas kebakaran ini terjadi akibat arus pendek listrik. Ia mengingatkan masyarakat memeriksa secara rutin instalasi listrik. 

Adanya instalasi listrik yang sudah bertahun-tahun tentu butuh perbaikan. Masyarakat harus melakukan pemeriksaan instalasi listrik secara rutin.

"Kita harapkan masyarakat jangan membiarkan instalasi listriknya, bila ada kerusakan segera lakukan perbaikan. Jangan sampai memicu arus pendek sehingga terjadi kebakaran," ajaknya, Jumat, 24 Februari 2023.

Burhan juga mengimbau masyarakat mencegah potensi kebakaran lainnya baik dari kompor maupun sumber api yang memicu. Upaya mencegah kebakaran tentu lebih baik ketimbang saat kebakaran terjadi.

Ada dua peristiwa kebakaran terbaru di Kota Pekanbaru yakni, kebakaran di Pasar Cik Puan dan kebakaran di Jalan Pangeran Hidayat. Petugas sempat  kesulitan saat memadamkan kebakaran itu.


Satu kendala dalam pemadaman tersebut yakni tidak adanya hydrant maupun reservoir atau tempat penampungan air di pasar. Padahal mestinya pasar punya tempat penampungan air untuk mengantisipasi adanya kebakaran.

Tim pemadam dari DPKP harus bolak-balik mengisi air di sejumlah lokasi sumber air memadamkan si jago merah. Petugas harus mengambil air di Sungai Siak yang jaraknya hampir 4 kilometer dari lokasi kebakaran.

Kendala serupa juga dialami petugas damkar saat memadamkan kebakaran di Jalan Pangeran Hidayat. Pemadaman kebakaran di pemukiman padat penduduk itu berselang satu hari pasca kebakaran Pasar Cik Puan.

Tim damkar mesti bolak balik mencari sumber air ke Parit Jalan Thamrin. Jaraknya ke lokasi kejadian dari sumber air lebih dari tiga kilometer.

Burhan Gurning mengakui sulitnya mendapat sumber air saat kebakaran terjadi. Mereka juga kekurangan sarana mobil penyuplai air saat proses pemadaman berlangsung.

"’Kan susah, ketika mobil penyuplai air tidak ada. Lalu sumur penampungan tidak ada di situ," ulasnya.

Dirinya menilai pasar maupun pemukiman padat penduduk mestinya terdapat Hydrant atau reservoir. Seluruh pasar di Kota Pekanbaru mestinya memiliki reservoir karena punya daya tampung lebih banyak.

Petugas dari damkar tidak lagi kesulitan ketika ada kebakaran terjadi di pasar. Upaya pemadaman kebakaran di Pekanbaru juga terkendala minimnya unit pemadam kebakaran.