Rentetan Peristiwa Tak Menyenangkan Terjadi di Pekanbaru, Pertanda Apa?

Kolase-rentetan-peristiwa.jpg
(Riau Online)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Musibah silih berganti menghampiri warga Kota Pekanbaru, baik musibah sosial maupun bencana alam, seperti banjir, sengkarut tumpukan sampah, pemadaman lampu jalan, semburan lumpur, hingga monyet ekor panjang menyerang warga.

 

Berikut ini RiauOnline rangkum kejadian peristiwa musibah baik musibah sosial maupun bencana alam yang ada di Kota Pekanbaru, yaitu : 

 

Banjir di Kota Pekanbaru

 

Ratusan rumah warga di Perumahan Sidomulyo, Kelurahan Perhentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai terendam banjir. 

 

Akibat curah hujan yang tinggi di Kota Pekanbaru pada Sabtu dini hari, dengan ketinggian banjir 1,5 meter hingga 1 meter.

 

Selain karena curah hujan tinggi, tersumbatnya saluran air di Jalan Soekarno Hatta menjadi penyebab banjir semakin parah.

 

Seorang warga di Perumahan Sidomulyo, Dina, mengatakan, seluruh isi dalam rumahnya terendam banjir, selain itu  ketinggian air di dalam rumahnya mencapai satu meter.

 

“Didalam rumah sudah terendam banjir, tingginya ada satu meter,” tutur Dina, kepada RiauOnline, Sabtu, 9 Januari 2021.

 

Sementara itu, Yayan, menyebut, selain karena curah hujan tinggi, banyaknya tumpukan sampah di saluran air menjadi penyebab banjir semakin parah.

 

“Penyebabnya paling karena sampah, selain itu saluran air nya terlalu kecil sehingga tidak mampu menampung air,” ungkap Yayan.

 

Sengkarut Tumpukan Sampah

 

Tumpukan Sampah di ruas jalan Garuda Sakti, KM 1 Kota Pekanbaru sebagian masih belum diangkut. Bahkan tumpukan sampah ini sempat menumpuk, karena baru sekali diangkut sejak tanggal 26 Desember 2020.

 

Tumpukan sampah ini tepat berada di depan Pedagang Bakso Kuah Kediri, Edy Purwanto.

 

Menurut Edy, tumpukan sampah yang sudah sejak lama ini membuat aroma bau busuk, mengakibatkan aktivitas berdagangnya terganggu.

 

Ia pun menuturkan semenjak jualan disini baru kali ini sampah menumpuk. Memang, dulu ada cuman sedikit.

 

"Lagi pula dalam satu dua hari diangkat, jadi gak terlalu menumpuk kayak gini," kata Edy Purwanto, Rabu, 20 Januari 2021, kepada RIAUONLINE, saat dijumpai di lokasi Jl Garuda Sakti KM 1 Kota Pekanbaru.

 


Cerita Edy, penumpukan sampah ini dari tanggal 26 Desember 2020, baru sekali diangkat.

 

"Sebelumnya itu tumpukannya tinggi, baru diangkat sekali, ini belum diangkat lagi," keluhannya.

 

Sambil, duduk santai, Edy mengatakan semenjak jualan ya baru kali ini menumpuk sampahnya, sebelum ini ya belum pernah.

 

"Paling ya numpuk, tiga atau empat kantong sampah aja. Ini paling terparah, saya pun bingung gimana solusinya saya gak paham," ungkapnya.

 

Ia pun sambil curhat, kalau mengadu, mengadu kemana. "Saya lihat berita kayak gitu juga, walikota pun ceritanya tadi malam, cuman minta maaf," tuturnya.

 

Edy pun heran, seharusnya pejabat sekelas Walikota tidak hanya meminta maaf.

 

"Waduh, seharusnya gak boleh jadi pejabat publik cuman minta maaf aja, seharusnya ada tindakan yang nyata," tegasnya.

 

Pemadaman Lampu Jalan

 

Pemadaman listrik terjadi sejak beberapa hari terakhir di sejumlah ruas jalan Kota Pekanbaru. PLN memutus aliran listrik di beberapa ruas jalan sebab Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terlambat lakukan pembayaran Penerangan Jalan Umum (PJU) kepada PLN.

 

Pantauan riauonline.co.id, sudah dua malam ini sejumlah ruas jalan di Kota Pekanbaru kondisinya gelap gulita. Seperti yang terlihat di Jalan Tuanku Tambusai, Soekarno Hatta, Jenderal Sudirman, Kaharudin Nasution, Arifin Ahmad, dan sebagian ruas Jalan Diponegoro.

 

Kepala Bidang Keselamatan Teknik Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan Pekanbaru, Adi Lesmana tidak menampik hal tersebut. Ia menyebut pemadaman karena tagihan terlambat dibayarkan.

 

"Kita telat membayar, disegel PLN dan dilakukan pemadaman sementara, hanya di beberapa ruas jalan," terangnya, Senin 1 Februari 2021.

 

Ia menyebut, pihaknya telah mengupayakan pembayaran. Tim dari dinas akan memasang kembali sambungan yang sudah diputus sementara.

 

Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Sunarko menegaskan bahwa pihaknya sudah melunasi tagihan. Ia tidak merinci besar tunggakan tagihan lampu PJU tersebut.

 

"Sudah kita bayarkan, hari ini kita bayarkan," ujarnya.

 

Sunarko menyebut tagihan cuma menunggak satu bulan. PJU segera menyala setelah proses pembayaran tagihan yang menunggak pada Desember lalu. "Masalahnya sudah selesai, besok sudah normal itu," singkatnya.

 

Semburan Lumpur Gas di Kota Pekanbaru

 

Semburan Gas Pondok Pesantren Al Ihsan jalan Tenayan Raya, Jumat, 5 Februari 2021 sudah menyemburkan lumpur dan jika dilihat kasusnya hampir seperti lumpur Lapindo.

 

Di lokasi kejadian, area penggalian sumur bor yang mengakibatkan kebocoran gas kali ini mulai memuntahkan lumpur yang mulai menjilati bangunan Ponpes.

Penduduk setempat, Andika mengatakan kejadian semakin parah diperkirakan terjadi pukul 23.00 WIB.

 

"Sorenya belum separah ini, hanya menyemburkan gas dan debu saja, kali ini sudah menyemburkan lumpur dan bebatuan membuat bangunan Ponpes rusak," ucap Andika kepada RIAUONLINE.CO.ID, Jumat, 5 Februari 2021.

 

Semburan lumpur dan bebatuan kebocoran gas ini mencapai jarak jangkau ratusan meter, membuat area sekitar ditutupi debu dari semburan gas bocor.

 

 

Monyet Ekor Panjang Menyerang Warga

 

Kawanan monyet ekor panjang kerap menyerang warga di Jalan Budidaya, Gang Budiniyah, Kelurahan Tuah Karya, Pekanbaru, Rabu, 17 Februari 2021.

 

Seorang warga, Indah Sari, menceritakan, beberapa waktu lalu anaknya yang masih berusia tiga tahun digigit oleh monyet ekor panjang yang masuk ke halaman rumahnya.

 

“Anak saya ini awalnya ingin menangkap anak monyet yang ada di halaman, tapi tiba-tiba induk monyet ini datang ambil anaknya dan menggigit anak saya di bagian bokongnya,” ucapnya.

 

Indah menambahkan, ia juga sempat dikejar oleh induk  ekor panjang karena berusaha melindungi anaknya yang digigit monyet tersebut.

 

“Ketika saya mau ambil anak saya dan mau halau pakai batu saya pun dikejar sama induk monyet itu,” tuturnya.

 

Selanjutnya, indah berharap kepada pihak terkait agar segera menangkap monyet karena anaknya telah digigit monyet yang masuk ke pemukiman warga.