Honorer K2 Riau Ikut Demo Istana Negara, ini Pernyataan Dewan

Demo-Honorer-K2-ke-Istana-Negara.jpg
(Antara)

Laporan: HASBULLAH TANJUNG

RIAUONLINE, PEKANBARU - Ribuan karyawan honorer Kategori 2 (K2) yang mayoritas guru melakukan aksi demonstrasi menuntut agar diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS).

Para guru yang berasal dari sejumlah daerah di Indonesia itu menggelar aksi demonstrasi di seberang Istana sejak Selasa, 30 Oktober 2018 kemarin. Tak terkecuali para honorer dari Provinsi Riau.

Komisi I DPRD Riau membidangi pemerintahan dan kepegawaian mengaku terus memantau perkembangan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh tenaga honorer K2 di Istana Negara.

Hal tersebut disampaikan oleh wakil ketua Komisi I Taufik Arrahman. Politisi Gerindra ini juga mengatakan pihaknya sudah menyampaikan aspirasi dari tenaga honorer K2 dari Riau ke DPR RI.

"Kita terus berkoordinasi, mendorong DPR RI agar mendesak Kemenpan RB, karena itu merupakan ranahnya DPR RI," ungkap Taufik, Rabu, 31 Oktober 2018.

Taufik berpendapat, negara saat ini sangat membutuhkan tenaga honorer sehingga kesejahteraan honorer juga harus dipenuhi oleh pemerintah.


"Kita butuh tenaga mereka, kalau hari ini mereka di rumahkan, berarti kita menutup rezeki orang, ini sangat tidak berpihak," tuturnya.

Dilanjutkan Taufik, hingga kini massa unjuk rasa masih berada di istana negara namun belum juga mendapatkan kepastian dari presiden Jokowi.

"Yang jelas kami juga sudah menyampaikan aspirasi honorer K2 di Riau ke KemenpanRB," tutupnya.

Beberapa waktu yang lalu, Sekjend Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I) Said Syamsul Bahri menegaskan bahwa PNS adalah harga mati untuk pihaknya dan ia yang menolak penyelenggaraan CPNS 2018.

"Pemerintah pusat melalui Menpan RB tidak adil, mereka sudah mendzalimi kami, perekrutan CPNS tidak bisa mengamomodasi usia kami," ujar Said, Selasa, 25 September 2018.

Dijelaskan Said, rata-rata usia tenaga K2 di atas 35 sesuai dengan aturan Kemenpan-RB, sebab SK K2 baru keluar pada 1 Januari 2005.

"Kalau ada yang di bawah 35, kami pertanyakan SK nya, SK tenaga K2 itu terbit pada 1 Januari 2005," tegasnya

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id