Sering Jawab Lupa, Saksi Ini Bikin Hakim Geram

Sidang-Suparman.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/BOYKE SIHOMBING)

Laporan: Boyke Sihombing

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sidang tindak pidana korupsi (Tipikor) dengan terdakwa Johar Firdaus dan Suparman terkait kasus korupsi APBDP 2014 dan APBD 2015 dilaksanakan Selasa (29/11) di ruang sidang cakra pengadilan negeri Pekanbaru. Agenda sidang kali ini pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang dihadirkan oleh jaksa penuntut umum KPK.

 

Sebanyak 6 orang saksi dihadirkan, saksi pertama Zaini Ismail yang merupakan mantan sekretaris Daerah provinsi Riau cukup sering bingung dengan pertanyaan dari Jaksa, kuasa hukum dan majelis hakim. Ia juga sering menjawab lupa dan tidak tahu. Jawaban yang tidak bervariasi ini ternyata membuat pengunjung dalam ruang sidang geram.  Sempat ada yang berbisik "Kok bisa dia jadi sekda?".

 

Zaini mengaku karena menjabat sebagai sekda, dirinya sangat jarang dilibatkan. "Yang kita bahas biasa aja itu masalah penerimaan, penyerapan anggaran, pemecahan anggaran dinas PU. Pak Gubernur Annas minta pembahasan APBDP dibahas oleh DPRD yang lama. Kalau menunggu DPRD yang baru akan memakan waktu. Dan DPRD menyetujui alasan yang seperti itu" kata Zaini dalam keterangannya.


Baca Juga: Mantan Sekda Riau Bersumpah Bersedia Mati Jika Bohong

 

Dalam keterangan Zaini sering menjawab lupa, sehingga hakim ketua Rinaldi Triandiko langsung memotong keterangan mantan sekda ini. "Jangan kelamaan mikir pak, kan udah diambil sumpah. Jangan yang benar disalahkan, yang salah dibenarkan," tegas Hakim ini seraya geram

 

Berulang kali jaksa mengatakan tanggal pembahasan tapi saksi 1 ini selalu menjawab lupa. "Saya memang jarang dilibatkan. Meskipun saya sebenarnya harus dilibatkan. Pak Annas memanggil saya pada Jumat 5 sepetember bersama pak Wan Amir, beliau meminjam uang 200 juta. Dan saya beri uang itu dari duit pribadi," ungkapnya.

 

Karena dianggap kurang jujur, Saksi 1 bersumpah sekali lagi dalam keterangan nya. "Demi allah saya jujur,keluar dari sini nyawa saya siap diambil kalau saya tidak jujur," katanya.

 

Ikuti dan simak Kasus Suap APBD-P 2014 dan APBD 2015 dengan klik di sini.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline