Kesemutan Saat Nyetir? Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Kesemutan-saat-Nyetir.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE - Kesemutan saat tengah berkendara memang membuat tak nyaman. Bahkan, bagi sebagian orang, masalah ini justru memicu kepanikan dan tentunya berbahaya jika sedang berada di jalan raya.

 


Pada umumnya, rasa kesemutan di tangan sering kali disebabkan oleh adanya kerusakan di urat saraf yang bisa disebabkan oleh banyak hal. Rasa kesemutan ini disebut sebagai neuropati perifer.

 


Saat mengalaminya, sebaiknya Anda mencoba berhenti menyetir sebentar dan meluruskan tangan Anda. Cobalah untuk mengganti posisi tangan Anda dan jangan panik.

 


Beberapa jenis penyebab dari kesemutan saat Anda menyetir, antara lain:


 


Diabetes
Diabetes merupakan salah satu penyebab tersering terjadinya neuropati perifer. Rasa kesemutan akibat diabetes bisa juga muncul pada daerah kaki. Gejala kesemutan yang Anda alami bisa saja menjadi gejala awal dari diabetes.

 


Saraf yang terjepit
Pada beberapa kasus saraf yang terjepit, seperti penyakit carpal tunnel syndrome, ulnar palsy, peroneal palsy dan radia palsy merupakan beberapa penyakit dimana terjadi penyumbatan saraf di beberapa lokasi di tangan. Penyakit ini tentu saja bisa menyebabkan rasa kesemutan.

 


Penyakit sistemis
Beberapa penyakit sistemis yang bisa menyebabkan rasa kesemutan di tangan adalah kelainan ginjal, penyakit hati, kerusakan vaskulat, hingga gangguan hormonal serta penyakit kanker dan tumor.

 


Kekurangan Vitamin
Vitamin E, B1, B6, B12 dan niacin merupakan jenis nutrisi yang sangat penting untuk kesehatan saraf. Kekurangan vitamin-vitamin jenis ini bisa menimbulkan keluhan berupa rasa kesemutan.

 


Racun dan beberapa bahan kimia
Beberapa jenis bahan kimia, seperti besi, arsen, merkuri, dan talium bisa menimbulkan rasa kesemutan. Selain itu, beberapa jenis obat-obatan untuk kemoterapi, antivirus dan antibiotik juga terkadang bisa menimbukan rasa kesemutan.

 


Cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah hal ini adalah dengan mengobati penyakit yang mendasari terjadinya hal ini. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi multivitamin seperti jenis vitamin B1, B6 serta B12.