Tak Sadar, Wanita Ini Tulari 71 Orang karena Tak Tahu Terinfenksi Covid-19

Tombol-Lift.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, WASHINGTON-Seorang wanita yang diduga sebagai pasien Orang Tanpa Gangguan (OTG) telah menulari sebanyak 71 orang. Dia bisa menulari orang dalam jumlah banyak lewat media tombol lift.

Hasil tracing menunjukkan bahwa wanita yang tidak disebutkan namanya itu telah menjadi penyebar super, menularkan virus SARS-CoV-2 ke puluhan orang setelah melakukan perjalanan dari Heilongjiang, China, ke rumahnya di Amerika Serikat. 

Padahal, ketika di perjalanan hingga apartemennya, si wanita telah melakukan protokol kesehatan dengan benar, termasuk melakukan perjalanan sendiri ke rumah, mengisolasi diri selama 14 hari, memesan makanan dengan cara meninggalkan makanannya di luar rumah, serta tidak bertemu dengan siapa pun.

Lalu, bagaimana cara dia menginfeksi sekitar 71 orang tetangganya? Para ilmuwan menduga bahwa puluhan orang itu terinfeksi karena ada penghuni apartemen yang sama terinfeksi terlebih dahulu setelah menyentuh lift yang telah terkontaminasi.

Tes antibodi kemudian mengungkapkan bahwa si wanita adalah pembawa virus COVID-19 dan dia adalah pasien kasus konfirmasi tanpa gejala.

Tiga minggu setelah kembali ke rumah, tetangga di lantai bawah dan empat orang yang melakukan kontak dengan mereka didiagnosis positif COVID-19.

Menurut peneliti, kemungkinan mereka semua menggunakan lift sama dalam waktu yang berbeda. Dari satu infeksi, terbentuklah klaster apartemen.

Tiga hari kemudian, 29 Maret 2020, dua orang yang terinfeksi dari klaster apartemen pergi ke sebuah pesta dan berinteraksi dengan pengunjung di sana. Pada 10 April, enam orang pengunjung kemudian dinyatakan positif corona.


Dari enam pengunjung yang dinyatakan positif, salah satunya adalah seorang pria dengan dua anak.

Pria itu mengalami stroke sebelum dinyatakan positif COVID-19. 

Ia pergi ke rumah sakit pada 2 April, bersama dua anaknya.

Anak-anaknya juga ternyata terinfeksi virus corona.

Saat berada di rumah sakit, si anak melakukan kontak dengan staf rumah sakit dan pasien lain, tanpa sadar telah menyebarkan virus corona.

Hasil tracking menunjukkan 28 orang terinfeksi corona. Pada pertengahan April, lelaki itu dipindahkan ke rumah sakit lain dan menambah serangkaian penularan lain, dengan total menjadi 70 orang yang terinfeksi. 

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), tetangga di lantai bawah itu kemungkinan terinfeksi corona dari lift yang ia gunakan di mana sebelumnya telah digunakan terlebih dahulu oleh si wanita yang terinfeksi.

Peneliti menduga, transmisi terjadi ketika mereka menyentuh tombol lift. 

Peristiwa ini mengklaim ihwal bahayanya penyebaran virus corona dalam lift dan benda lain.

Meski kemungkinannya kecil, namun ruangan tertutup menjadi tempat sangat ideal untuk virus ketika mereka dikeluarkan dari orang terinfeksi lewat batuk, bersin, dan berbicara, sehingga menyebar ke udara dan menjadi aerosol, lalu menempel di benda-benda yang sering disentuh manusia. 

Sirkulasi udara di dalam lift juga cenderung tidak mengalir dengan baik sehingga potensi orang meninggalkan virus cukup besar.

Adapun umur virus tergantung pada suhu, kelembaban, dan jenis permukaan yang ia singgahi. Bagaimanapun, mencuci tangan setelah bepergian adalah cara yang paling tepat. Tetap terapkan protokol kesehatan.

Artikel ini sudah terbit di Kumparan.com