Bukan Mengambil Uang, Pencuri di Kota Ini Sikat 15 Ton Ubi Jalar

Ubi-Jalar.jpg
(iStock)

RIAU ONLINETOKYO-Mencuri adalah perbuatan terlarang yang tidak patut dicontoh. Selain itu mencuri adalah perbuatan yang melanggar hukum.

Namun kelakuan para pencuri ini terbilang unik. Bukan barang berharga yang mereka bawa lari melainkan ubi jalar yang justru harganya cenderung murah.

Dilansir dari SoraNews Senin, 25 November umumnya pencuri akan tergoda untuk mencuri barang yang kecil namun bernilai jual tinggi. Emas, uang atau perhiasan biasa jadi target pencurian, tapi berbeda dengan para pencuri yang ada di Jepang ini.

Kejadian yang baru saja terjadi di Prefektur Ibaraki, Jepang ini cukup terbilang langka dan unik. Sekelompok pencuri datang bukan untuk membawa perhiasan atau uang, mereka justru mencuri ubi jalar.

Senin (18/11) seorang petani berusia 53 tahun yang tinggal di kota Oarai ini terkejut bukan kepalang ketika belasan ton ubi jalar yang ada di gudang mendadak hilang. Petani ini kehilangan ubi jalar sebanyak 15 ribu kilogram atau 15 ton ubi jalar.


Petani paruh baya ini mengatakan ia menyimpan ubi jalarnya dalam wadah-wadah besar yang mampu menampung 20 kilogram ubi. Setidaknya ada 1.000 wadah yang disimpan dalam gudang, namun didapati ada sekitar 750 wadah hilang tak berbekas. Padahal ubi jalar yang baru dipanen ini rencananya akan dijual ke pasar.

Hilangnya belasan ton ubi ini berawal pada hari Sabtu ketika petani meninggalkan gudang tanpa mengunci pintu gudang. Ia percaya tak akan ada yang mencuri ubi jalar, alasannya karena selama ini ubinya selalu aman di dalam gudang.

Tapi nahas, belasan ton ubi jalar ini justru hilang digondol pencuri. Sebenarnya kejadian serupa juga pernah terjadi di Kota Ibaraki. Sekitar 2,7 ton ubi jalar yang baru dipanen hilang dicuri.

Pihak berwajib mengidentifikasi kalau pencurian ini dilakukan komplotan yang sama. Awalnya pihak kepolisian sempat merasa heran karena para pencuri mencuri bahan makanan yang dikenal punya harga rendah.

Meskipun murah tapi petani tetap saja mengalami kerugian besar karena jumlah barang yang dicuri tidaklah sedikit. Tapi dibalik isu harga, banyak orang berspekulasi kalau para pencuri ingin mengacaukan stok ubi jalar di pasaran.

Artikel ini sudah terbit di Detik.com