Trump Ancam Tutup Pemerintah AS Selasa Pekan Depan

Presiden-Amerika-Serikat-Donald-Trump.jpg
(AP)

RIAU ONLINE - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam menutup semua kantor pemerintahan dan pelayanan publik AS, bila pihak oposan, Partai Demokrat, tidak menyetujui reformasi imigrasinya.

Bahkan, Trump memberikan tenggat waktu bagi Demokrat untuk mendukung kebijakan reformasi imigrasi—yang notabene menerapkan kebijakan diskriminasi SARA.

Trump menegaskan, kalau paket reformasinya tak disetujui, ia bakal menutup semua kantor dan pelayanan publik di AS pada Selasa13 Februari 2018 pekan depan.

"Bila kita tidak mengubahnya, kami akan melakukan shutdown dan itu akan baik bagi negara," kata Trump, seperti dilansir Suara, Rabu 7 Februari 2018.

"Saya ingin melihat shutdown terjadi bila kita tidak bisa mengurus masalah ini. Jadi kami harus menguatkan perbatasan kami, bukan sedikit tapi banyak."


Presiden AS itu ingin menutup program lotere visa keragaman serta menghentikan "imigrasi berantai" berdasarkan hubungan keluarga. Trump juga meminta dana untuk pembangunan perbatasan dengan Meksiko.

Sebagai gantinya, dia bersedia membuka kesempatan memperoleh kewarganegaraan bagi sekitar 1,8 juta imigran "Dreamers"—imigran yang dibawa masuk ke AS oleh orang tua mereka ketika masih kecil atau bayi.

Pejabat-pejabat AS memiliki waktu hingga Kamis 8 Februari 2018 besok untuk membahas sumber dana pemerintahan, setelah shutdown pendek pada Januari dihentikan dengan pengesahan anggaran jangka pendek.

Bila kesepakatan itu tidak ditandatangani Trump, Jumat 9 Februari 2018, pemerintah AS akan kembali ditutup.

"Kami akan shutdown karena pihak Demokrat tidak mementingkan keamanan dan mereka tidak ingin menjaga militer kami," kata Trump.

Di lain sisi, Senator Chuck Schumer mengatakan proses negosiasi dan perundingan melihat "kemajuan yang cukup signifikan" dalam perumusan anggaran. "Kami hampir sepakat," kata Schumer. "Kesempatan terbaik untuk kerja sama adalah dalam anggaran".(2)