Keterlaluan, Kedua Orangtua ini Borgol 13 Anaknya Sampai Kelaparan

Selasa, 16 Januari 2018 16:40 WIB

Ilustrasi borgol

(internet)

RIAU ONLINE - Setiap orangtua, sejatinya sayang kepada buah hatinya. Namun yang dilakukan pasangan suami istri ini sungguh keterlaluan. Mereka tega menyekap 13 anaknya di dalam rumah sampai anak-anak tersebut kelaparan.

David Allen Turpun (57) dan istrinya Louise Anna Turpin (49) tinggal di California, Amerika Serikat (AS). Keduanya telah ditangkap polisi California dan ditahan dengan tuduhan penyiksaan dan penganiayaan anak-anak.

Dikutip dari Viva.co.id, Selasa 16 Januari 2018, penangkapan dilakukan setelah polisi menemukan 13 orang diduga ditawan di rumah mereka. Beberapa korban ditemukan dalam keadaan terbelenggu di tempat tidur mereka. Korban diikat dengan rantai dan gembok.

Ke 13 orang itu, berusia antara dua hingga 29 tahun, ditemukan di sebuah rumah di Perris, sekitar 95 kilometer tenggara Los Angeles, kata polisi. Mereka semua diyakini sebagai saudara kandung.

Melalui pernyataannya, Kepala Polisi Sheriff Riverside menjelaskan, kondisi mengenaskan keluarga tersebut terbongkar atas laporan dari salah satu korban yang berhasil melarikan diri dan menghubungi nomor darurat dari ponsel yang ia temukan di dalam rumah.

Pelapor, menurut polisi adalah seorang anak berusia 10 tahun dengan tubuh yang kurus. Ia mengatakan 12 saudara kandungnya ditahan oleh orang tua mereka.

Dikutip dari BBC, 16 Januari 2018, petugas polisi lalu mendatangi rumah tersebut dan kemudian menemukan beberapa anak lain diikat di tempat tidur mereka dengan rantai dan gembok. Lingkungan tempat mereka tinggal sangat gelap dan berbau busuk.

"Pasangan yang juga orangtua anak-anak itu tak bisa memberikan alasan logis mengapa anak-anak mereka bertahan dengan cara seperti itu," kata polisi.

Petugas juga ‘terkejut’ karena menemukan bahwa tujuh dari mereka yang ditahan di rumah tersebut sebenarnya adalah orang dewasa berusia antara 18 dan 29 tahun.

"Semua korban kurang gizi dan sangat kotor," kata polisi.

Polisi lalu mengevakuasi seluruh korban. Saat ini mereka dirawat di rumah sakit setempat. (1)