Inilah Alasan Pilot Perempuan Cantik Afghanistan Ini Ajukan Suaka ke Amerika

Pilot-Perempuan-Pertama-Afghanistan.jpg
(GETTY IMAGES)

RIAU ONLINE - Pilot perempuan pertama Angkatan Udara Afghanistan, Niloofar Rahmani (25), mengajukan suaka kepada Pemerintah Amerika Serikat usai mengikuti pendidikan militer di negeri tersebut. 

Pengajuan suaka ini kemudian memantik pertentangan di dalam negeri Afghanistan. Rahmani beralasan, ia ajukan suaka karena kerap menerima ancaman pembunuhan dari Taliban, dan faksi bersenjata yang juga pernah berusaha membunuh Malala Yousafzai di Pakistan, beberapa tahun silam. 

Selain ancaman bakal dihabisi, Rahmani juga menerima desakan agar ia meninggalkan dunia militer selama ini ia geluti. Padahal, sepanjang karirnya, Nilofar Rahmani acap mendapat berbagai julukan unik, mulai dari pilot perempuan tercantik di dunia, atau Top Gun perempuan.

Baca Juga: Menegangkan, Insiden TNI AU Cegat Pesawat AS Di Atas Pulau Bawean Indonesia

Di Afghanistan, pilot angkatan udara itu dirayakan sebagai simbol kebebasan kaum hawa setelah kekuasaan teror Taliban. Namun kini kisah manis tersebut berakhir pahit. Rahmani mengajukan suaka sejak Desember 2016 silam dan kini ia masih menunggu jawaban dari pemerintah Paman Sam, apakah diterima atau ditolak pengajuan tersebut. 

“Alasan dirinya mohon suaka di Amerika karena ia (Nilofar Rahmani) takut seandainya kembali ke Afghanistan akan dibunuh,” kata Kimberly Motley, kepada VOA seksi Afghanistan.

Sejak Rahmani mengajukan permohonan suaka di Amerika, ia dikecam banyak pihak di Afghanistan, bahkan Kementerian Pertahanan mengeluarkan pernyataan mengatakan, tidak ada ancaman terhadap Rahmani.


Niloofar Rahmani, Pilot Perempuan Afghanistan

“Dia memiliki kekhawatiran besar terhadap pemberontak Taliban telah mengeluarkan ancaman pembunuhan terhadap dirinya. Sekarang ia prihatin dengan pemerintah Afghanistan sendiri, juga menerbitkan pernyataan lewat Kementerian Pertahanan, kalau ia kembali, dia akan dikenakan tuntutan desersi," tutur Kimberly. 

 

Harian Wall Street Journal menulis, Rahmani sering mendapat ancaman pembunuhan dari Taliban, bahkan dari keluarganya sendiri. Pekerjaanya sebagai pilot pesawat tempur dianggap aib bagi keluarga. Rahmani mengkhawatirkan keselamatannya.

KLik Juga: ISIS Tawarkan 1 Juta Dolar AS Bagi Yang Bisa Bunuh Gadis Cantik Ini

Sementara itu, kepada jarian New York Times, perempuan 25 tahun itu juga mengeluhkan perlakuan buruk rekan kerja laki-laki di Angkatan Udara. "Afghanistan tidak menjadi lebih baik," ujarnya. "Malah kini semakin buruk"

Tahun lalu, media-media Afghanistan melaporkan saudara laki-laki Rahmani diserang orang tak dikenal. Sejak itu keluarganya harus sering berpindah tempat. 

Jurubicara Kementerian Pertahanan, Muhammad Radmanish, mengatakan, Rahmani berbohong ketika mengklaim mendapat ancaman pembunuhan. Dengan cara itu, ia ingin mendapat suaka. "Jika dia punya masalah, dia bisa mengajukan keberatan pada banyak lembaga di sini," katanya.

Radmanish menjelaskan, Rahmani adalah "aib" untuk Afghanistan. "Klaimnya ia mengalami pelecehan di tempat kerja adalah tidak benar," kata Ayan Khan, salah seorang pilot angkatan udara," tulis dw.com

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline