BMKG Kerahkan Seluruh Sumber Daya Demi Kesuksesan KTT ASEAN 2023

Kepala-BMKG.jpg
(ANTARA/HO-BMKG/aa)

RIAU ONLINE, JAKARTA - Badan Meteologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) siap mengerahkan seluruh sumber daya dalam rangka mendukung kesuksesan penyelengaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023.

"Setelah KTT ke-17 G20, Moto GP Mandalika dan F1 Powerboat, maka kali ini BMKG juga akan berkontribusi dalam perhelatan KTT ASEAN 2023. Persiapan terus dilakukan agar event tersebyt berjalan dengan baik, lancar dan sukses," ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Jakarta, Minggu, 30 April 2023.

Dwikorita menyebut sejumlah rencana telah disusun untuk mendukung suksesnye penyelenggaraan Keketuaan ASEAN 2023. Di antaranya, BMKG secara berkelanjutan memperbarui informasi cuaca, iklim, dan gempa bumi di seluruh lokasi acara.

Selain itu, kata dia, BMKG akan menempatkan seluruh peralatan untuk memonitor dan mendeteksi dini potensi gempa dan tsunami, beserta sistem peringatan dini potensi karhutla, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem, serta potensi tsunami di seluruh wilayah KTT ASEAN.

"Secara khusus, BMKG juga menyeduakan informasi cuaca strategis untuk mendukung keselamatan transportasi para Kepala Negara ASEAN maupun seluruh delegasi negara yang hadir di Indonesia," paparnya.

Dia melanjutkan, BMKG menyiagakan 14 stasiun BMKG di seluruh Provinsi NTT dengan didukung sistem dari pusat dan 190 Stasiun BMKH yang dilengkapi 40 radae yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.


"Dengan begitu, data dan informasi yang dihasilkan akan semakin cepat, tepat, dan akurat," katanya.

Ia menambahkan, BMKG bersama BNPB, BRIN, TNI/Pori, dan Pemerintah Daerah setempat juga telah menyiapkan rencana tanggap darurat jika terjadi bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami.

"Labuan Bajo merupakan wilayah rawan tsunami dan tempat penyelenggaraan KTT ASEAN di pinggir laut dan dekat dengan perairan," katanya.

Indonesia kembali dipercaya dan didapuk untuk memegang Keketuaan ASEAN 2023. Indonesia kali ini mengusung tema besar "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth" yang bermakna bahwa bangsa ini sangat mengingingkan ASEAN bisa tetap menjadi penting dan relevan bagi seluruh masyarakat dan dunia.

Dwikorita menyebut BMKG secara institusi telah memainkan peran cukup strategis di Kawasan ASEAN. Bahkan sejak 2000, BMKG ditunjuk dan berperan sebagai ASEAN Earthquake Information Center.

Tak hanya itu, BMKG turut mendukung ASEAN Coordinating Center for Humanitarian Assitance and Disaster Management (AHA Center) serta mendukung misi pembentukan ASEAN Coordinating Center for Transboundary Haze and Pollution Control (ACC THPC).

Ke depan, ia berharap BMKG dapat lebih memainkan peran-peran strategis di Kawasan ASEAN sehingga dapat membawa manfaat bagi masyarakat ASEAN yang lebih baik.(ANTARA/Zubi Mahrofi)

Dilarang mengutip berita ini, kecuali seizin ANTARA