(istimewa)
Rabu, 7 Juni 2023 09:49 WIB
Editor: Yola Ristania Vidiani
RIAU ONLINE - Timnas Argentina memberi jawaban menohok atas tudingan Federasi Sepak Bola Malaysia jelang laga kontra Timnas Indonesia, yang secara tidak langsung menyindir keputusan Indonesia menghadapi Argentina di FiFA Matchday Juni 2023.
Pasalnya, Ketua FAM Datuk Hamidin Mohd Amin menyatakan bahwa laga uji coba internasional FIFA Matchday bukan momen untuk sebuah tim mencari popularitas.
Datuk Hamidin mengaku sadar Malaysia belum mampu menyamai level dua negara tersebut. Karenanya, lawan mereka di FIFA Matchday Juni 2023 hanyalah tim-tim yang berada di luar 100 besar ranking FIFA.
Memang, kualitas skuad Garuda memiliki peluang tipis untuk mengalahkan juara Piala Dunia 2022. Merujuk perspektif bahwa FIFA Matchday adalah ajang mencari poin, pertandingan tersebut dianggap kontra produktif bagi kedua negara.
Baca Juga
Namun, gelandang timnas Argentina, Alexis Mac Allister tidak memandang sebelah mata Timnas Indonesia jelang kedua tim bertemu dalam laga uji coba FIFA Matchday Juni 2023.
Mac Allister bahkan menyebut laga kontras Timnas Indinesa sebagai momen penting. Pasalnya, laga ini akan resmi menjadi laga uji coba resmi terakhir mereka sebelum bermain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL pada September mendatang.
Dalam FIFA Matchday Juni 2023, Timnas Argentina menjalani tur Asia. Selain Indonesia, mereka dijadwalkan melawan Australia di Beijing, China.
"Saya pikir tanggal FIFA ini (FIFA Matchday kontra Australia dan Indonesia) akan menjadi sangat penting bagi timnas Argentina," kata Mac Allister dalam wawancara ekslusif kepada Infobae, dikutip dari Suara.com, Rabu, 7 Juni 2023.
"[Kami] terus menyesuaikan detail dan mudah-mudahan Copa América, Kualifikasi [Piala Dunia], semuanya bisa berjalan baik untuk tim Argentina dan saya merasa ada koneksi yang bagus antar para pemain, ada suasana bagus dan itu sangat membantu kami," tambahnya.
Timnas Argentina dijadwalkan bakal menghadapi Australia terlebih dahulu pada 15 Juni, sebelum melawan Timnas Indonesia empat hari kemudian di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.
