PPL Swadaya Laksanakan Demonstrasi Plot Padi Organik

Plot-Budidaya-Padi.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/ISTIMEWA)

PPL Swadaya Laksanakan Demonstrasi Plot Padi Organik

Oleh 

Deni Irawan

PETUGAS Penyuluh Lapangan (PPL) Swadaya Kelurahan Sungai Mempura, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, melaksanakan demonstrasi plot (percontohan budi daya) padi organik di lahan pasang surut, pada Oktober 2018. Kegiatan ini dilakukan sebagai percontohan dan memotivasi masyarakat bertani di lahan pasang surut.

Kepala Seksi (Kasi) Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Siak, Budiman mengatakan, kegiatan Pemberdayaan PPL Swadaya dianggarkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018 ini bermaksud memberikan stimulan bagi PPL Swadaya untuk lebih semangat berbuat di wilayahnya masing-masing.

“Selain dapat meningkatkan ekonomi PPL itu sendiri, teknologi-teknologi diterapkan dalam budidaya ini juga dapat ditransfer ke petani sekitarnya. Kami berharap demonstrasi plot ini dapat terus dikembangkan dan tidak berhenti sampai di sini,” ungkapnya, Jumat, 18 Januari 2019.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Siak, Suwandi mengatakan, pada 2018 ada tujuh PPL Swadaya mendapat dana stimulan ini.


Antara lain PPL Swadaya di Kecamatan Mempura, Pusako, Dayun, Sabak Auh, Siak dan Koto Gasib. Ada bermacam-macam komoditi diujicobakan sesuai kondisi lahan masing-masing.

“Tetapi, tetap mengacu kepada komoditi unggulan nasional yaitu padi, jagung, kedelai, sapi, terong, bawang merah dan cabai yang disingkat Pajale Satebabe,” ujarnya.

Plot Budidaya Padi di Lahan Pasang Surut

 

 

PPL Dinas Pertanian Kabupaten Siak, Darmanto mengatakan, ke depan pihaknya berupaya menjadikan Dusun Tanjung Agung, Kelurahan Sungai Mempura, Kecamatan Mempura, sebagai sentra tanaman padi di Kelurahan Sungai Mempura.

Ia menambahkan, jika uji coba ini berhasil akan dilanjutkan dengan sistem mina padi, yaitu integrasi budidaya ikan nila dengan tanaman padi.

Menurut Abdul Rasyid, pilihan demonstrasi plot padi organik dengan luas 0,2 ha tersebut, karena harga beras organik lebih tinggi dari beras anorganik. Selain itu, lahan yang digunakan sesuai dengan komoditas padi sawah pasang surut yang berada di tepi Sungai Siak sehingga mudah terairi. 

Uji coba program yang dibimbing PPL Dinas Pertanian Kabupaten Siak ini, membudidayakan varietas logawa. Umur tanaman 120 hari dengan sistem tanam jajar legowo. 

Menurut Rasyid lagi, tantangan menanam padi organik lebih besar dibandingkan padi anorganik. Kondisi lahan yang subur perkembangan tanaman sangat baik. Tanaman yang ditanam Oktober 2018 ini sudah berumur 90 hari dan baru dilakukan sekali pemupukan. Tanaman ini sempat diserang hama penggerek batang, namun bisa dikendalikan dengan menyemprotkan pestisida organik.