PT IIS Tepis Isu Minim CSR, Tegaskan Program Sesuai Kebutuhan Masyarakat

CSR-PT-IIS-di-Desa-Makmur2.jpg
(Istimewa)

RIAU ONLINE, PELALAWAN - PT Inti Indosawit Subur (PT IIS) memberikan klarifikasi terkait pemberitaan yang menyebutkan minimnya pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan di Desa Makmur, Kabupaten Pelalawan. 

PT IIS menyatakan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam pembangunan berkelanjutan di sekitar wilayah operasional perusahaan. Hal ini didasari oleh filosofi 5 C yang menjadi landasan utama PT IIS, yakni kontribusi terhadap Community (masyarakat), Country (negara), Climate (iklim), Customer (konsumen), dan Company (perusahaan).

“Inilah yang menjadi landasan utama komitmen kami untuk membangun operasi yang berkelanjutan di seluruh perkebunan, demi menciptakan dampak positif jangka panjang bagi lingkungan, masyarakat, dan masa depan industri,” ujar Humas PT IIS, Lindu Simatupang, Jumat, 20 Juni 2025.

Selaras dengan filosofi tersebut, lanjutnya, PT IIS telah melaksanakan berbagai program CSR yang dirancang sesuai dengan potensi desa dan kebutuhan masyarakat sekitar. Program tersebut mencakup sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, keagamaan, dan lingkungan.


Lindu menyatakan pelaksanaan program CSR oleh PT IIS dilakukan secara berkelanjutan dan berdasarkan kebutuhan nyata masyarakat, dengan tetap mengedepankan prinsip kepatutan dan kewajaran. Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas.

“Dengan demikian, kami berharap media dapat memuat hak jawab ini secara proporsional sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, sebagai bentuk keberimbangan informasi,” ujarnya.

Meski begitu, ia menegaskan, PT IIS menghormati peran media dalam mendorong transparansi dan pembangunan berkelanjutan, khususnya di wilayah desa sekitar operasional perusahaan.

Pihaknya berkomitmen dalam menjaga transparansi, akurasi informasi, serta hubungan baik dengan seluruh pemangku kepentingan.

“Kami tetap terbuka untuk komunikasi dan dialog lebih lanjut guna mendukung terciptanya pemberitaan yang berimbang dan konstruktif di ruang publik,” tutupnya.