Bandar Sabu 1,2 Kg Asal Palembang Ditangkap di Pekanbaru

Sabu-sabu-Kampung-Dalam.jpg
(INTERNET)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Jajaran Kepolisian Resort Kota Pekanbaru, Provinsi Riau menangkap seorang bandar narkoba dengan barang bukti 1,2 kilogram sabu-sabu atau senilai lebih dari Rp1,5 miliar yang berasal dari Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

"Ini jaringannya berbeda, kalau Polda Riau (sebelumnya mengungkap narkoba) dari Dumai, untuk tersangka ini berasal dari Palembang," kata Kapolsek Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, Kompol Ardina Effendi di Pekanbaru, Selasa.

Ia menjelaskan tersangka berinisial MS alias Rozi tersebut ditangkap di salah kawasan Pangeran Hidayat, Kota Pekanbaru. Kawasan pemukiman padat penduduk tersebut selama ini dikenal sebagai kawasan yang cukup rawan dalam peredaran narkoba.

RZ (27), lanjutnya, ditangkap setelah polisi sebelumnya berhasil menangkap dua orang pengedar narkoba masing-masing berinisial FN (27) dan AZ (29), akhir pekan kemarin.

Pengakuan kedua tersangka yang salah satu diantaranya merupakan sekuriti tersebut mendapat sabu-sabu dari Rozi.

Nama Rozi sendiri dalam beberapa waktu terakhir terus muncul ketika jajaran Polsek Rumbai Pesisir menangkap beberapa tersangka baik pengedar maupun pengguna narkoba lainnya.

"Indikasinya selalu mengarah ke tersangka Rozi," ujarnya.

Untuk itu, dia menjelaskan langsung membentuk tim khusus untuk melakukan pengintaian dan mematai pergerakan tersangka Rozi tersebut. Dibutuhkan waktu sedikitnya satu pekan sebelum polisi berhasil mengumpulkan data Rozi, si bandar narkoba itu.

"Berkat kerja keras anggota kita, alhamdulillah RZ berhasil diringkus di rumahnya. Sementara barang bukti sabu-sabu ditemukan di dalam jok motor," jelasnya.

Lebih jauh, Ardina mengatakan hasil pemeriksaan polisi berhasil memetakan jaringan baru yang melibatkan Rozi dan dua kaki tangannya tersebut. Jika dalam beberapa kali pengungkapan kasus narkoba jaringannya selalu melalui pesisir Riau, kali ini dia mengatakan jaringan itu justru berasal dari Palembang dan kemudian menuju Pekanbaru.

Ardina mengaku telah mengantongi identitas "atasan" Rozi dan saat ini masih terus dalam pengembangan dan penyelidikan. (**)