Tiga Bulan Asap, Ekspedisi Rugi Hingga 90 Persen

Laporan: Saan 

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Deputi Bank Indonesia Cabang Riau, Irwan Mulawarman mengatakan, sektor usaha ekspedisi menjadi sektor mengalami kerugian luar biasa. Ia memperkirakan minimal sektor usaha ini rugi hingga 90 persen akibat asap yang menyelimuti Riau sejak tiga bulan ini. 

"Sektor jasa usaha pengiriman omzet turun mencapai 90 persen," ujar Deputi BI Riau Irwan Mulawarman, Senin (26/10/2015), di kantor BI, Jalan Jenderal Sudirrman Pekanbaru. (Baca Juga: Ada 7 Sektor Terkena Dampak Kabut Asap Riau) 

Anjloknya omzet sektor jasa usaha pengiriman didorong meningkatnya biaya hingga 60 persen akibat pengalihan pengiriman barang dan surat. Semula pesawat yang mengangkut mendarat di Pekanbaru, kini harus beralih ek provinsi tetangga, seperti Sumatera Barat dan Kepulauan Riau. 

"Akibatnya banyak karyawan yang dirumahkan. Bukan hanya itu, akibat kabut asap banyak pengiriman barang yang terlambat sampai kepada konsumen," kata Irwan. (Klik Juga: Satu Lagi Pendukung Jokowi Kecewa dengan Pilihannya) 

Sebelumnya, ia juga menjelaskan, ada tujuh sektor ekonomi masyarakat Riau sangat terganggu akibat adanya kabut asap. Ketujuh sektor tersebut adalah sektor tansportasi udara, jasa pengiriman, sektor perdagangan penyediaan akomodasi makanan minuman, jasa pendidikan dan kesehatan, sektor perkebunan, sektor kuntruksi dan sektor perbankan. 

Menurutnya, ketujuh sektor tersebut diperkecil dari 17 sektor perekonomian yang ada. "Pada sektor tansportasi udara terjadi penurunan omzet hingga 60 persen," katanya. (Lihat Juga: Indragiri Hulu Tolak Konsesi Sawit demi Beras) 

Ketika ditanya berapa total kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau dan menimbulkan kabut asap, Irwan Mulawarman belum bisa memberikan jawaban pasti. Menurutnya, belum dihitung dengan detail seberapa besar nilai nominal kerugian akibat bencana kabut asap di Riau tahun ini.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline