Pejabat Riau Ini Anggap Pengangguran di Sektor Migas Bukan Ancaman

Demo-Mahasiswa-Unri.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/SUCI AULYA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kepala Dinas Tenaga Kerja,Transmigrasi Dan Kependudukan Provinsi Riau, Rasyidin Siregar mengatakan wacana pengurangan pegawai perusahaan migas di Riau tak akan dilakukan pada 2016 ini.

 

Alasannya, wacana tersebut hanya akan dilakukan ketika keadaan sudah dianggap sangat genting saja. Saat ini, situasi seperti itu belum genting dan mendesak. (Baca Juga: Ini Penyebab Harga Minyak Dunia Terpuruk di Harga 30 Dolar AS per Barel

 

"Pengurangan pegawai migas itu kan kita lakukan jika keadaan sudah sangat darurat. Itu bagian dari strategi kita saja kalau sudah tak bisa ditutupi lagi. Sementara ini masih bisa kendlikan kok," ujar Rasyidin kepada RIAUONLINE.CO.ID, Selasa (26/1/2016).

 

Strategi mengatasi jatuhnya harga minyak mentah dunia, tuturnya, dengan cara efisiensi pada operasional pegawai perusahaan migas serta pengurangan sub kontrak saja.


 

"Kita akan lakukan efisiensi dengan cara pengurangan jam kerja, pengurangan jam lembur wajib, pengurangan fasilitas pegawai seperti air, listrik, dan lainnya. Kalau pemutusan hubungan kerja sampai saat ini belum akan dilakukan pada tahun ini," jelas Rasyidin usai hadiri pertemuan dengan Sekjen Watannas di Pemprov Riau.

 

Ia mengatakan, beberapa sub-proyek sifatnya hanya pendukung juga tak akan diperpanjang lagi. "Kemudian juga banyak pegawai sudah tak begitu produktif mengajukan pengunduran diri dini. Ini sangat kita hargai karena ada kesadaran dari pegawainya sendiri. Jadi ini dapat mengurangi kemungkinan pemutusan kerja lebih awal pada yang lain," jelasnya. (Klik Juga: Dahlan: Pertamina Ambil Alih Blok Migas

 

Di Riau sendiri, ada 38 ribu pegawai perusahaan migas terancam pemutusan hubungan kerja sebagai akibat jatuhnya harga minyak mentah dunia. Rasyidin tak memberikan jaminan kebijakan ini apakah dapat dibatalkan. Namun ia berharap harga migas dunia dapat naik lagi.

 

"Tentu kita tak mau melakukan PHK pada pegawai perusahaan migas yang ada di Riau karena tentu hal tersebut akan makin berdampak pada lambatnya ekonomi kita. Semoga harga migas dunia dapat menanjak naik lagi," tandas Rasyidin.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline