Video Bual YP: Digertak, Kelmi Yakin Maju Bupati Rokan Hulu

Bual-YP-Kelmi-Amri.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kelmi Amri, Anggota Komisi I DPRD Riau, selama ini fokus menyuarakan pembangunan mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Rokan Hulu (Rohul). Perjalanan karir politiknya dimulai dengan swadaya, asam garam pun dirasakan.

Melalui program Bual YP yang diusung RIAU ONLINE, Kelmi bercerita kepada Yan Prana bahwa dirinya bertekad untuk menjadi anggota DPRD Rohul ketika melihat kondisi kampungnya di Desa Mahato, Kecamatan Tambusai Utara. Terlebih lagi, kala itu belum ada anggota dewan yang mewakili kampungnya.

 

 

“2007 itu Rohul baru berusia sembilan tahun. Pembangunan sangat terbatas, konsentrasi Pemda ke pembangunan ibu kota. Sehingga daerah perbatasan seperti di Desa Mahato, sulit sekali,” katanya.

Bermodalkan tekad tersebut, Kelmi memulai karir politiknya dengan bergabung di Partai Golkar pada Pemilu 2009. Ketika itu ia mencalonkan diri sebagai legislator Rohul. Sayangnya, saat itu Kelmi tak terpilih.

“Pada 2010, saya terpilih menjadi ketua KNPI Rohul dan aktif berkegiatan kepemudaan. Singkat cerita, 2012 saya mundur dari Golkar dan pindah ke Partai Demokrat. Karena basis pemilih saya beragam, maka saya pilih partai yang nasionalis dan saya pilih Demokrat,” terang Kelmi.


Kelmi terpilih dan dipercaya mewakili daerahnya sebagai anggota DPRD Rohul pada Pemilu 2014. Setahun kemudian, Kelmi ditunjuk untuk menduduki kursi Ketua DPRD Rohul menggantikan ketua sebelumnya hingga 2019.

“Jadi berkah juga itu, tak pernah terpikir, malah saya memegang palu sehingga menjadi paham pemerintahan. Selama mengabdi empat tahun di Rohul, banyak perubahan yang dilakukan yang sebelumnya tak terkabulkan saya realisasikan. Khususnya terkait infrastruktur jembatan dan jalan, yang semula tak diperhatikan, bahkan tak tahu di situ ada kebutuhan masyarakat. Tahun-tahun itu pun berbuah manis,” katanya.

Ketua DPC Demokrat Rohul itu pun berpikir, berlama-lama di DPRD kabupaten bukan hal yang baik. Memang, tak ada batasan periode menjadi legislator di kabupaten dan dirinya baru satu periode, namun Kelmi menekankan harus melakukan kaderisasi.

“Makanya saya yakin maju ke DPRD Riau, berlandaskan pemikiran saya karena yakin pemikiran bisa mengalahkan uang. Gagasan dan pemikiran itu punya nilai lebih, sehingga masyarakat akan masuk ke alur kita. Tujuannya ya membantu masyarakat secara luas di Riau, memang secara khusus mewakili Dapil saya dulu menyampaikan aspirasi masyarakat di Dapil saya,” ujar Kelmi.

Pada Pemilu 2019, Kelmi terpilih menjadi anggota DPRD Riau. Ia pun bertekad untuk menghubungkan Daludalu hingga Simpang Manggala sepanjang 120 km.

“Itu sudah diselesaikan 80 km, sisa 40 km lagi. Makanya saya minta dan 2023 ini akan diselesaikan oleh Gubri Syamsuar. Itu suara saya didengarkan Pemprov Riau. Karena misi saya di Komisi IV sudah selesai, makanya saya pindah ke Komisi I. Tanggung jawab utama saya pada Dapil saya, dan teman-teman anggota DPRD Riau lainnya ingin membagi waktu terhadap Dapilnya masing-masing,” jelas Kelmi.

Kini, Kelmi bertekad untuk andil dalam Pilkada Rohul 2024 mendatang. Menurutnya, estafet kepemimpinan itu perlu berganti dan kesinambungan dengan pembangunan.

"Di samping saya orang politik, sebagai ketua partai, tentu ada niat bagaimana Rohul dilakukan perbaikan. Saya punya keyakinan, apa yang dibangun di zaman bupati-bupati sebelumnya tentu belum cukup memenuhi rasa kebahagiaan masyarakat Rohul,” kata dia.

Kelmi tak surut. Ia yakin dan tanpa tedeng aling-aling maju dalam kontestasi Pilkada guna menempati kursi Bupati Rohul.

“Sejauh ini partai dukung tapi tunggu hasil Pileg 2024, karena seandainya Partai Demokrat tak dapat sembilan kursi legislatif tentu kami akan buat koalisi. Lagipula setiap kunjungan di Dapil, masyarakat menanyakan saya maju kepala daerah, dan saya tak bisa tutupi lagi dan saya harus maju. Saya tak ada basa-basi,” kata Kelmi.