RIAU ONLINE, KUANSING – Ziva Ramadhani, balita perempuan berusia dua tahun, meregang nyawa setelah diduga menjadi korban kekerasan brutal yang dilakukan oleh orang yang dipercaya sang ibu untuk menjaganya. Ziva dititipkan kepada pengasuhnya, Yogi Pratiwi alias Wiji, dan kekasihnya, Alvino Yoki Saputra.
Tragedi ini bermula pada 23 Mei 2025. Ibu Ziva, Indah Sukma Dewi Sirait, harus bekerja dan menitipkan Ziva serta adik bayinya yang baru berusia dua bulan kepada Wiji. Ia tak pernah menyangka bahwa kepercayaan itu akan dibayar mahal olehnya.
Di rumah kontrakan sederhana di Desa Beringin Taluk, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi, suara tangis Ziva pada Senin pagi, 10 Juni 2025, menjadi awal dari tragedi. Menurut hasil penyelidikan Polres Kuansing, Alvino diduga hilang kendali dan melakukan tindakan keji terhadap balita tak berdosa itu.
“Pelaku melakukan kekerasan berat terhadap korban, mulai dari mendorong, mencekik, hingga melakukan tindakan cabul. Bahkan, dari video yang beredar, terlihat kaki dan mulut korban dilakban,” ujar Kapolres Kuansing, AKBP Angga F. Herlambang, Sabtu, 14 Juni 2025.
Setelah kejadian, pelaku membawa Ziva ke Puskesmas Teluk Kuantan dan mengklaim bahwa korban mengalami kecelakaan. Namun, petugas curiga melihat banyaknya luka lebam tak wajar. Ziva segera dirujuk ke RSUD dan masuk ICU. Namun jiwanya tak tertolong, Ziva meninggal dunia pada Rabu, 11 Juni 2025, pukul 16.00 WIB.
Hasil autopsi memperkuat dugaan bahwa kematian Ziva bukan akibat kecelakaan, melainkan kekerasan serius.
Polres Kuansing bertindak cepat. Hanya dalam waktu kurang dari satu jam, tim Satreskrim mengamankan kedua pelaku.
Kini Yogi Pratiwi dan Alvino Yoki Saputra resmi ditahan dan dijerat pasal berat, mulai dari pembunuhan berencana, kekerasan terhadap anak, hingga pencabulan.
"Kami menggunakan pasal-pasal berat sesuai dengan KUHP dan UU Perlindungan Anak. Tidak ada toleransi bagi pelaku kekerasan terhadap anak. Mereka akan dihukum seberat-beratnya," tegas Kapolres.
Ziva dimakamkan keesokan harinya, Kamis, 12 Juni 2025, di pemakaman umum dekat SMAN 1 Teluk Kuantan. Prosesi pemakaman diselimuti isak tangis dan duka mendalam warga yang kehilangan.