Catat Tanggalnya! Ustaz Hanan Attaki Isi Kajian di Malam Puncak HUT Pekanbaru

Ustaz-Hanan-Attaki1.jpg
(Istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru memilih pendekatan yang berbeda dalam memeriahkan malam puncak perayaan Hari Jadi Kota Pekanbaru yang ke-241 tahun ini. 

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang diramaikan dengan konser musik atau hiburan dangdut, kali ini nuansa religius menjadi pilihan utama.

Malam puncak akan diisi dengan kajian Islami bersama Ustadz Hanan Attaki, yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu malam, 22 Juni 2025, sebagai penutup dari rangkaian panjang peringatan hari jadi kota yang telah digelar sejak awal Juni.

“Puncak acaranya itu Minggu malam. Biasanya kita dangdutan dan hiburan lainnya, tapi kali ini kita hadirkan Ustadz Hanan Attaki,” ujar Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, usai menghadiri Festival Budaya Kreatif Melayu di Rumah Tuan Kadi, Sabtu malam 14 Juni 2025.

Agung menegaskan pergeseran konsep ini dilakukan dengan tujuan memberi makna lebih dalam dalam merayakan hari lahir kota. 


Pemko ingin momen ini menjadi ajang refleksi dan meningkatkan nilai spiritual masyarakat.

“Tahun ini kita ingin memperingati hari jadi dengan lebih reflektif. Mari kita dengar kajian yang menyejukkan jiwa dan memberi panduan hidup untuk dunia dan akhirat,” tambah Agung.

Selain kajian religi, perayaan Hari Jadi Pekanbaru juga akan dilanjutkan dengan upacara resmi pada Senin pagi, 23 Juni 2025, serta Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kota Pekanbaru di Gedung DPRD sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah panjang kota yang kini telah berusia lebih dari dua abad.

Sejak awal Juni, rangkaian kegiatan Hari Jadi Pekanbaru ke-241 telah diisi dengan berbagai program bermanfaat dan hiburan untuk masyarakat. 

Di antaranya pembuatan gigi palsu gratis, penghapusan denda pajak daerah, lomba kebersihan antar-kelurahan, Job Fair, Festival Budaya Kreatif Melayu, serta kegiatan seni dan olahraga seperti Latihan Pestapora 2025.

Perayaan tahun ini diharapkan tidak hanya menjadi perayaan seremonial, tapi juga momen introspeksi dan penguatan nilai-nilai budaya serta keagamaan di tengah masyarakat Kota Bertuah.