Sejak Awal Tahun 2025, 351 Warga Pekanbaru Terjangkit DBD

Ilustrasi-DBD2.jpg
(kumparan)

RIAU ONLINE, PEKANBARU – Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu saat ini.

Plt Kepala Diskes Kota Pekanbaru, dr. Fira Septiyanti, mengungkapkan dari Januari hingga akhir April 2025, tercatat sebanyak 351 kasus DBD yang tersebar di 15 kecamatan.

"Kecamatan Payung Sekaki menjadi yang tertinggi, dengan jumlah 43 kasus sampai hari ini," ujar dr. Fira, Minggu 27 April 2025.

Menurutnya, mayoritas pasien DBD yang tercatat telah berhasil sembuh, baik dari kalangan anak-anak maupun orang dewasa. Ia menjelaskan meningkatnya kasus DBD salah satunya disebabkan oleh faktor cuaca, terutama pada masa peralihan musim penghujan.

Sebagai langkah pencegahan, Diskes Pekanbaru terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat. Dr. Fira mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan di tengah cuaca yang tidak stabil ini.


"Pertama, jika warga mengalami demam selama tiga hari berturut-turut dan tidak kunjung turun, segera berobat ke dokter, puskesmas, klinik, atau rumah sakit terdekat," pesannya.

Ia juga menekankan pentingnya pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah penularan DBD.

"Kendalikan vektor nyamuk Aedes Aegypti dengan cara menguras bak mandi seminggu sekali, menutup tempat penampungan air, serta mengubur barang bekas yang berpotensi menampung air hujan. Jangan lupa juga untuk menghindari gigitan nyamuk," jelasnya.

Selain itu, dr. Fira mengajak seluruh masyarakat untuk menerapkan gerakan satu rumah satu jumantik.

"Pastikan di lingkungan rumah, kantor, maupun fasilitas umum lainnya tidak ada jentik nyamuk," pungkasnya.

Diskes Pekanbaru berharap dengan kolaborasi semua pihak, lonjakan kasus DBD dapat ditekan sehingga warga tetap sehat di tengah perubahan musim.