Viral Anak Disebut Buta karena Terlalu Sering Main HP

buta-main-hape.jpg
([Gopos.id])

RIAU ONLINE, GORONTALO-Seorang anak disebut mengalami kebutaan usai bermain handphone (HP) viral di media sosial. Videonya yang beredar menjadi bahan perbincangan.

Mengutip Gopos.id -- jaringan Suara.com, peristiwa disebutkan terjadi di Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo.

“Sekedar mengingatkan, hari ini ada kejadian di Puskesmas Tilango Pasien Anak dari Desa **** umur 10 tahun Buta Total tiba-tiba karna sering main HP,” tulis keterangan dalam unggahan video tersebut lewat media sosial facebook.

Kepala Puskesmas Tilango, Kabupaten Gorontalo, Fatmah Abdul mengungkapkan, pada Rabu (29/6/2022) pukul 11:00 WITA didatangi oleh seorang pasien anak. Bersama orang tuanya yang mengeluhkan anaknya tersebut tidak bisa melihat lagi.

“Waktu anak ini dibawa ke Puskesmas keluhannya yakni anak ini tidak bisa melihat, dan ibu anak ini juga sudah panik. Saat itu dokter di Puskesmas menganjurkan untuk ke rumah sakit terdekat,” ungkapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu malam (2/7/2022).


Menurut Fatmah Abdul, Puskemas Tilango merekomendasikan rumah sakit pertama ke Rumah Sakit Otanaha. Usai dari Rumah Sakit tersebut kemudian dirujuk ke Rumah sakit RSUD Aloei Saboe dan telah mendapatkan penanganan.

“Infonya saat ini sudah membaik. Kita juga sudah melakukan komunikasi dengan pihak orang tua serta bidan guna memantau anak ini,” katanya.

“Rencananya hari ini mau pulang cuma belum diizinkan, kemungkinan nanti hari Senin,” imbuhnya.

Fatmah menerangkan, memang pada waktu pemeriksaan di puskesmas, kondisi tubuh anak ini mengalami demam.

Pada saat ditanyai oleh petugas puskesmas ibu korban mengatakan penyebab sampai anak ini mengalami kebutaan ialah karena bermain HP.

“Namun karena hal ini sudah tersebar luas sang ibu langsung menepis hal tersebut bukan karena HP. Namun ada beberapa faktor juga yang membuat anak ini sampai mengalami hal tersebut di antaranya demam dan sakit kepala,” urainya.

Saat pasien tiba di Puskesmas Tilango, dokter sudah melakukan pemeriksaan. Namun lantaran tidak ada dokter ahli dalam bidang tersebut jadi hal ini yang membuat pihak puskesmas membuat rujukan ke rumah sakit.

“Kami selalu melakukan pemantauan terhadap anak tersebut hingga saat ini. Soal Perkembangan dan kondisi terkini anak ini sudah membaik,” katanya.