Pemerintah Gandeng Komisi IX DPR RI Perluas Cakupan Program MBG di Desa

Sosialisasi-Program-MBG5.jpg
(DEFRI CANDRA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, ROHIL - Pemerintah gencar menggelar sosialisasi Program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Sosialisasi dilaksanakan di Desa Bagan Cempedak, Kecamatan Rantau Kopar, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau.

Kegiatan yang dihadiri lebih dari 300 peserta ini mendapat sambutan antusias dari masyarakat setempat, termasuk tokoh masyarakat, orang tua, guru, serta tenaga kesehatan. 

Anggota Komisioner IX DPR RI, Maharani, menegaskan bahwa program MBG merupakan strategi jangka panjang yang dirancang pemerintah sebagai solusi konkret terhadap permasalahan gizi anak di Indonesia, khususnya dalam menekan angka stunting.

"Program ini merupakan strategi jangka panjang pemerintah dalam mencegah stunting dan membangun generasi muda Indonesia yang sehat, cerdas, serta berdaya saing menuju Generasi Emas 2045,” ujar Maharani, Minggu, 8 Juni 2025.

Maharani menjelaskan bahwa makanan bergizi gratis yang disalurkan dalam program MBG telah disesuaikan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) berdasarkan perhitungan para ahli gizi di Sentra Penyediaan Pangan Gizi (SPPG) di berbagai daerah.

"Makanan yang diberikan bukan sekadar gratis, tapi benar-benar memenuhi kebutuhan gizi anak-anak kita sesuai dengan standar kesehatan. Ini investasi jangka panjang bangsa," tambahnya.

Ia pun mengajak masyarakat untuk turut menyukseskan program ini. Menurutnya, tanpa keterlibatan aktif dari masyarakat, program MBG tidak akan optimal.


"Program ini bukan hanya tugas pemerintah. Kita semua, dari orang tua hingga perangkat desa, punya peran penting. Kolaborasi adalah kunci keberhasilan," pungkasnya.

Sementara itu, Ade Tias Maulana, perwakilan dari Badan Gizi Nasional (BGN), menyoroti pentingnya pembangunan Sentra Penyediaan Pangan Gizi (SPPG) di berbagai daerah sebagai pusat produksi dan distribusi makanan bergizi untuk anak-anak.

"Kami mendorong kementerian dan lembaga, termasuk TNI, Polri, serta pemerintah daerah, agar memanfaatkan lahan-lahan yang tersedia untuk membangun SPPG," kata Ade Tias.

Ia juga menekankan bahwa kehadiran SPPG akan memberikan dampak ganda, yakni perbaikan gizi sekaligus penguatan ekonomi desa.

"Bahan baku makanan akan kami ambil dari BUMDes, koperasi, serta petani dan peternak lokal. Jadi selain menyehatkan anak-anak, program ini juga menggairahkan ekonomi masyarakat desa," jelas Ade.

Meski begitu, Ade mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap oknum tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan BGN untuk kepentingan pribadi.

"Kami ingatkan, semua dapur MBG harus didaftarkan secara resmi melalui situs mitra.bgn.go.id. Jangan mudah percaya pada pihak yang tidak bisa menunjukkan legalitasnya," tutup Ade Tias.