Warga Resah, Truk Bertonase Besar Bikin Jalan Lintas Bono Rusak

truk-bertonase-besar.jpg
(Riau Online)

LAPORAN : RISKI APDALLI

RIAU ONLINE, PELALAWAN -Masyarakat Kabupaten Pelalawan bagian pesisir merasa resah dengan banyaknya mobil bertonase tinggi yang melintas di Jalan Lintas Bono (Jalinbon) sehingga banyak menyebabkan bagian badan jalan rusak parah.

Adapun mobil bertonese yang di resahkan masyarakat ini, didominasi mobil-mobil muatan sumbu terberat (MST) melebih dari 8 ton, yang berasal dari beberapa perusahaan atau koorporasi industri yang berada di Pelalawan bagian pesisir di sepanjang Jalinbon tersebut.

"Kebanyakan mobil industri sawit kayaknya ni pak, soalnya tengkinya besar-besar. Banyak jalan hancur dibuatnya. Sejauh ini belum ada solusi dari pemerintah maupun pihak terkait," kesal Indri, warga setempat, Jumat 28 Agustus 2020.

Disampaikannya, selain menyebabkan jalan rusak, dengan beroperasinya mobil truck yang MST nya melebihi tersebut, banyak juga pengendara lain yang kawalahan saat berada di belakang lintasan mobil truck itu.


"Jalan-jalan banyak yang rusak, boleh dilihat di lapangan, selain itu, saat truk  itu melintas, kita sudah tidak bisa kemana-kemana, terpaksa mengikuti langkahnya saja lagi," bebernya.

Selain itu, keresahan ini juga disampaikan pemuda asal Keamatan Bunut, Kabupaten Pelalawan, Riau, Andika, bahwasannya dengan banyaknya jalan yang rusak, tidak sedikit Jalan Lintas Bono tersebut memakan berbagai korban jiwa.

"Tak terhitung lagi korban dijalan lintas bono ini pak. Bahkan sudah ada yang sampai merenggut nyawa," ungkap Andika.

Pihaknya, menaruh harapan besar kepada Pemerintah maupun pihak terkait akan adanya penindakan tegas agar keresahan dan ketakutan masyarakat tersebut bisa dicarikan solusi yang terbaik.

"Tentu harapan kami semua ini bisa ditindak tegas, agar tidak adali yang resah dan bahkan tidak ada lagi korban jiwa," pungkasnya, kepada RiauOnline.co.id.

Untuk diketahui, Jalan Lintas Boni saat ini merupakan jalan kelas II hingga kelas III dengan tonase paling berat atau MST 8 ton