Singung Soal Antitesa, PDIP Tak Sudi Gabung Koalisi Perubahan

Hasto-Kristiyanto7.jpg
((Suara.com/Bagaskara))

RIAU ONLINE, JAKARTA-PDIP blak-blakan tidak akan berkoalisi atau dengan partai-partai yang mengusung bakal calon presiden jadi antitesa Presiden Jokowi. Partai yang dimaksud yakni NasDem, PKS dan Demokrat.

Pernyataan itu disebutkan Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto.

"Bergabung dengan koalisi itu maksudnya bergabung dengann koalisi yang tidak mengusung antitesa Pak Jokowi sehingga kami jelas berbeda dengan Nasdem, Demokrat, PKS yang telah mengusung Bapak Anies Baswedan," kata Hasto di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2023).

Menurut Hasto, PDIP akan bekerja sama dengan partai-partai lain dan kemudian mendorong semangat gotong royong. Soal urusan capres-cawapres nanti akan dilakukan dialog.


"Nanti dialognya siapa capres dan cawapres karena PDIP Perjuangan adalah pemenang pemilu kemudian ditinjau dari persepsi publik rakyat juga memberikan dukungan kepada PDI Perjuangan kami mengucapkan terimakasih," tuturnya.

"Kemudian Pak Jokowi juga kader PDI perjuangan tentu saja kami akan mendorong dialog-dialog itu dan keputusan ada di tangan ibu ketua umum," sambungnya.

Ia pun menjelaskan, mengapa PDIP tegas tidak akan bergabung berkoalisi dengan NasDem, PKS dan Demokrat, yakni karena faktor antitesa Jokowi.

Terlebih karena melihat sosok Anies selama menjadi Gubernur DKI Jakarta juga banyak tidak melanjutkan program Gubernur sebelumnya.

"Karena kita lihat dari Jakarta tidak ada kesinambungan ini Mas Jarot saksinya, mana ada kesinambungan. Dari Gubernur ya saja udah antitesa banyak kebijakan Pak Jokowi yang tidak dilanjutkan apalagi nanti kebijakan-kebijakan untuk yang lebih besar karena politik ini dimulai dari hal yang lebih kecil," imbuhnya dikutip dari suara.com