Sering Dibully Miskin, Remaja Tewas setelah Bakar Diri Pakai Pertalite

Pembunuhan7.jpg
([Envato Elements])

RIAU ONLINE, BANDAR  LAMPUNG-Remaja berinisial ANM (18) nekat membakar dirinya sendiri karena kerap dihina miskin. Remaja asal Lampung Timur ini akhirnya tewas setelah membakar tubuhnya sendiri, Minggu (28/8/2022).

Diketahui alasannya untuk melakukan aksi nekat ini karena
sering dibully oleh rekannya. Rekan-rekannya sering menyebutnya orang miskin.

Kapolsek Way Bungur Iptu Riki mengatakan, peristiwa berawal pada Jumat (26/8/2022) ketika ANM berpamitan kepada orang tuanya hendak mencari pekerjaan.

Dirinya hendak pergi ke Kecamatan Way Bungur untuk menemui rekannya di sana. Sebelum berangkat, korban menjual ponselnya untuk ongkos naik ke daratan umum.

"Tapi kami belum mendapatkan cerita dari korban dia selama dua hari Jumat dan Sabtu bermalam di rumah siapa, saat kami tanya intinya hendak mencari pekerjaan," kata Iptu Riki.

Lanjut Riki, peristiwa pembakaran diri yang di lakukan korban terjadi Minggu (28/8/2022) di areal perkebunan.


Sebelum membakar tubuhnya remaja belasan tahun itu membeli pertalite di sebuah warung di wilayah Kecamatan Way Bungur, setelahnya menyiramkan pertalite ke sekujur tubuhnya membakar tubuhnya sendiri.

 Setelah api membakar tubuh, korban berteriak panas dan minta tolong sambil berlari mencari sungai atau rawa.

Saat menemui rawa di wilayah peladangan korban menceburkan diri namun kondisi badan sudah terbakar dengan kondisi parah, bahkan baju dan celana sudah habis.

Setelah api di tubuhnya padam, korban berlari menuju jalan lintas utama untuk mencari pertolongan.

Saat diketahui oleh seorang yang sedang melintas, orang dimaksud meminta pertolongan orang lainnya dan menghubungi polisi. Polisi membawa korban ke Rumah Sakit Sukadana.

"Korban nekat membakar tubuhnya sendiri karena depresi akibat sering dibully (diejek) oleh rekannya persoalan ekonomi, intinya sering dikatai anak miskin dan sering dijauhi kawan-kawannya," kata Riki.

Setelah mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Sukadana, nyawa remaja tersebut tidak tertolong, dan meninggal Senin (29/8/2022) sekira pukul 09.00 pagi.

Sekitar pukul 11.00 jenazah korban sudah dibawa pulang keluarganya di Kecamatan Gunung Pelindung dikutip dari suara.com