Sampah di Pekanbaru Capai 30 Ribu Ton Tiap Bulan, Begini 5 Cara Menguranginya

TPA-MUara-Fajar2.jpg
(Istimewa)

RIAU ONLINE - Produksi sampah di Kota Pekanbaru mencapai 30 ribu ton dalam sebulan. Sayangnya, hanya 20 persen sampah yang bisa dipilah.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Reza Fahlevi, mengatakan pemerintah kota tengah berupaya mengoptimaliasi pengolahan sampah. Apalagi, saat ini masih banyak sampah yang belum bisa dipilah.

Satu di antara cara untuk mengurangi sampah yang kian menumpuk di Kota Pekanbaru, adalah mengolah sampah. Selain dapat menjaga kebersihan lingkungan, mengolah sampah dapat mengurangi dampak negatif limbah.

RIAU ONLINE telah merangkum 5 metode mengolah sampah:

1. Klasifikasi Sampah

Klasifikasi atau pisah dan pilah sampah yang akan diolah. Ada dua jenis sampah yang harus ketahui, yakni sampah organik yang berasal dari bahan-bahan alamai, seperti sisa makanan, dedaunan, dan sisa sayuran.

Kemudian sampah anorganik, yaitu sampah yang tidak dapat terurai secara alami, seperti plastik, logam, dan kaca.

2. Pengomposan


Sampah organik dapat olah menjadi kompos. Caranya dengan menumpuk sampah organik dan membiarkannya terurai selama beberapa pekan.

Kompos dari sampah organika dapat dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman.

3. Daur Ulang

Jika sampah organik dimanfaatkan menjadi kompos, sampah anorganik dapat didaur ulang.

Sampah anorganik, yakni plastik, kertas, dan kaca bisa diproses menjadi produk baru. Caranya, sampah-sampah tersebut dikumpulkan dan diserahkan ke pusat daur ulang.

4. Kurangi dan Gunakan Kembali

Kurangi penggunaan barang sekali pakai. Pilih produk yang bisa digunakan kembali. Contohnya, gunakan tas belanja yang bisa dipakai berkali-kali.

5. Olah Sampah Berbahaya

Sampah berbahaya seperti baterai dan bahan kimia harus dibuang di tempat khusus yang menangani limbah berbahaya.