Gubri: Fokuskan Patroli di Area Rawan Karhutla Dekat Permukiman

Gubri-Abdul-Wahid-usai-apel-di-polda.jpg
(RAHMADI DWI PUTRA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid ingatkan pentingnya patrol rutin dalam upaya mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Wilayah Riau.

Abdul Wahid juga meminta agar tim penanggulangan bencana karhutla untuk giat melakukan patroli melalui jalur darat maupun Udara.

"Fokuskan patroli pada area yang rawan terbakar seperti lahan gambut dan hutan yang berdekatan dengan permukiman warga guna meminimalisasi kerugian dan korban," kata Wahid, dikutip dari ANTARA, Jumat, 28 Maret 2025.

Abdul Wahid juga mengingatkan bahwa kolaborasi dan koordinasi perlu terus diperkuat untuk meningkatkan kewaspadaan dan siaga dalam menghadapi musim kemarau panjang tahun 2025.


"Gencarkan patroli rutin, giatkan sosialisasi tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan untuk meminimalisasi kerugian," kata Abdul Wahid.

Pemerintah kabupaten dan kota di Riau juga diminta tetap mengalokasikan anggaran khusus guna  mendukung operasional pemadaman karhutla. Pasalnya, lahan gambut Riau yang cukup luas menjadi tantangan dalam menghadapi karhutla.

"Selain lahan gambut yang harus ditangani cukup luas, yang juga menjadi kendala adalah akses ke lokasi kebakaran yang sulit serta terbatasnya sumber air untuk memadamkan api," katanya.

Akan tetapi Riau perlu terus berupaya melakukan pencegahan. Agar kebakaran tidak terjadi, diperlukan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi dengan kabupaten kota, aparat penegak hukum, industri, dan masyarakat.

Ia menekankan bahwa pemerintah akan terus memantau perkembangan situasi dan kondisi terkini serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi masyarakat dan lingkungan.

Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Riau, pada periode Januari-27 Maret 2025 tercatat 168 hot spot dan 18 fires spot di Riau, dengan luas lahan terbakar mencapai 76,81 hektare. (ANTARA)