RIAU ONLINE, PEKANBARU - Masyarakat Kota Pekanbaru merasakan dampak besar dari pemadaman listrik bergilir. Padamnya listrik selama dua hari ternyata menimbulkan kerugian bagi masyarakat.
Pemadaman listrik terjadi di sejumlah wilayah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau sejak Selasa, 4 Juni 2024. Kondisi tersebut selain mengganggu aktivitas masyarakat juga menimbulkan kerugian bagi mereka yang memiliki usaha.
Seperti diceritakan Abak, pemilik warung nasi di Jalan Kaharuddin Nasution. Dirinya terpaksa menutup warung makan miliknya selama dua malam akibat adanya pemadaman listrik.
"Kita biasa jualan malam, tapi karena ada pemadaman listrik ya kita tutup sajalah sementara. Cukup merugi ya, tutup dua malam," ungkapnya, Kamis 6 Juni 2024.
Kerugian lain juga dirasakan pemilik toko fotokopi. Biasanya mereka melayani pembeli saat jam-jam kerja. Namun, akibat pemadaman listrik, toko menjadi sepi.
"Itu Selasa sampai Rabu kemarin ya. Sepi lah jadinya toko. Apalagi kita juga tidak pakai genset," kata Farel, pemilik toko fotokopi di Jalan Beringin.
Pemilik usaha lainnya, Ade juga mengeluhkan hal sama. Ia sempat mengalami kerugian di konter miliknya saat listrik padam pertama kali pada Selasa, 4 Juni 2024.
"Kemarin itu masih buka konter malam, listrik masih padam. Saat ramai pembeli, ada aja barang yang hilang karena tidak terpantau. Rugilah kita," keluh warga Jalan Soebrantas tersebut.
Pemadaman listrik terjadi di sejumlah wilayah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, sejak Selasa, 4 Juni 2024 hingga Rabu 5 Juni 2024.
Humas PLN UP3 Kota Pekanbaru Fauzar mengatakan, pemadaman listrik terjadi akibat adanya gangguan pada jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kV Linggau-Lahat.
Sebelumnya, Manajer Komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Riau dan Kepri, Tajuddin Nur, menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan atas padamnya listrik.
"Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami. Mohon dukungan doa agar listrik pulih kembali," ucap Tajuddin kepada sejumlah media, Selasa malam.