Seperti Airlangga Hartarto, Kepemimpinan Syamsuar Disinyalir Diguncang Kader Golkar Riau

Syamsuar581.jpg
(Dok. Diskominfotik Riau)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Seiring terguncangnya posisi Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, beredar pula isu yang menyerang Ketua DPD Partai Golkar Riau, Syamsuar, yang disinyalir sedang diserang sejumlah pengurus di DPD II.

Berdasarkan informasi yang terhimpun, ada beberapa kubu di partai Golkar yang menggoyang posisi Ketua Golkar Riau. Pertama dari kubu Mantan Gubernur Riau, Rusli Zainal yang diketahui masih memiliki ikatan kuat dengan DPP Golkar, ini terjadi karena posisi nomor urut istrinya Septina Primawati yang diproyeksikan tidak pada nomor urut satu.

Karena nomor urut satu menurut informasi tersebut adalah Istri dari Bupati Indragiri Hilir, Muhammad Wardan. Ketegangan kubu Rusli Zainal dengan Syamsuar ini menurut informasi tersebut sudah terjadi sejak beberapa waktu terakhir.

Kemudian dari kubu mantan Gubernur Riau yang sebelumnya juga Annas Maamun. Bahkan sejumlah pengurus di DPD II Golkar kabupaten dan kota sudah sempat dihubungi untuk menyampaikan mosi tidak percaya tersebut.

Diketahui, keluarga Annas Maamun yang dikenal kental dengan Golkar kini memilih untuk pindah gerbong Demokrat, sebab Annas Maamun tak sejalan dengan Syamsuar.

Lebih dari itu, pergolakan itu disinyalir sudah disampaikan mosi tidak percaya ke DPP dari tujuh pengurus DPD Golkar Kabupaten dan Kota.


"Sudah disampaikan ke DPP mosi tidak percayanya, ini hanya menunggu penetapan Daftar Caleg Tetap (DCT), begitu sudah ditetapkan maka akan langsung dieksekusi,"ujar sumber yang meminta namanya dirahasiakan.

Apalagi menurutnya, jabatan Syamsuar sebagai Gubernur Riau juga tidak lama lagi, sesuai tradisi di Golkar, yang akan menjadi ketua adalah yang memiliki jabatan atau selalu dekat dengan kekuasaan.

Menanggapi itu, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Golkar Riau, Ikhsan, menegaskan tidak ada perpecahan di Golkar, semuanya solid.

"Nggak ada itu. Golkar tetap solid kok, siapa yang buat isu itu?" tegas Ikhsan.

Ia juga dengan tegas mengatakan isu tersebut juga sempat muncul sebelumnya dan hanya isu semata tidak ada benarnya. "Nggak benar itu. Kemaren aja kita baru rapat partai," terangnya. 

Saat disinggung mengenai kubu Rusli Zainal yang ingin mengambil alih partai Golkar karena persoalan Bacaleg dan merasa dizalimi, menurut Ikhsan itu tidak benar juga.

"Dari dulu macam begitu saja, kan sekarang masih belum bernomor urut," pungkasnya.