Sindikat Internasional Jadikan Indonesia Tempat Memasarkan Narkoba

sabusabu2.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE - Sindikat internasional menjadikan Indonesia sebagai pangsa pasar potensial untuk memasarkan narkoba. Hal ini diungkap oleh Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto.

"Saat ini angka prevelensi penyalahguna narkoba di Indonesia dinilai cukup tinggi, yang menyebabkan kerawanan terhadap dijadikannya Indonesia oleh sindikat Internasional sebagai tujuan pangsa pasar yang potensial untuk memasarkan narkoba," kata Agus, Jumat, 26 Mei 2023, dikutip dari Liputan6.com.

Agus mengharapkan adanya kerja sama dan sinergisitas antara penyidik Polri denga lembaga dan kementerian terkait. Sehingga, persepsi dan instrumen hukum dapat disamakan.

"Saya mengharapkan, melalui kegiatan ini kita dapat memperoleh kesamaan persepsi, instrumen hukum dan solusi terhadap permasalahan penyidikan dan kendala dalam proses penegakan hukum sehingga muncul gagasan - gagasan yang konstruktif dan dapat diformulasikan dalam pelaksanaan tugas di lapangan," ujarnya.


"Dengan demikian profesionalitas, soliditas dan sinergitas penyidik polri dengan satker atau kementerian atau lembaga terkait dapat terwujud," sambungnya.

Selain itu, kata Agus dibutuhkan kerja sama untuk melindungi generasi muda dari bahaya narkoba. Ia menegaskan, tidak akan menolerir aparat yang menyalahgunakan kewenangan dalam tindak pidana narkoba.

"Seluruh komponen bangsa harus bergerak bersama untuk melindungi generasi dari bahaya narkoba, memberikan edukasi mengenai dampak dan implikasi hukum, tidak mentolerir aparat yang menyalahgunakan wewenangnya, menutup semua celah sindikat melakukan aksinya," tegasnya.

Jenderal bintang tiga ini pun juga ingin agar anggotanya menyiapkan strategi penanggulangan dan serius terhadap program rehabilitasi.

"Utamakan layanan rehabilitasi dan tingkatkan aksesibilitas pelayanan kepada masyarakat, pecandu dan korban penyalahguna harus diselamatkan selaras dengan perjanjian kerja sama yang sudah ditandatangani antara Polri dan deputi rehabilitasi BNN," pungkasnya.