Sekolah di Pekanbaru Dijual Lewat TikTok, Begini Reaksi Kadisdik

Sekolah-dijual-di-tiktok2.jpg
(Tangkapan layar TikTok)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Sebuah bangunan sekolah swasta di Jalan Indra Puri, Kecamatan Kulim, Kota Pekanbaru, viral setelah dijual melalui media sosial Tiktok oleh pemiliknya lantaran sudah lama tutup dan tidak ada lagi murid.

Sekolah ini ramai jadi perbincangan netizen karena dijual pemilik tanah dan bangunan. Akun Tiktok @Juraganrumah_co_id menulis keterangan dijual bangunan sekolah di Pekanbaru, lengkap dengan nomor handphone penjual.

Ada banyak komentar ditulis netizen dalam unggahan video tersebut, yakni meminta agar Pemko Pekanbaru segara mengambil alih sekolah ini. Hal ini disampaikan akun Bunda Jui di kolom komentar.

"Pemko pekanbaru tolong pak kasian muridnya adik saya murid di sana baru siap magang belum masuk karena belum ada kejelasan," tulisnya.

"Semoga dibeli sama Pemko agar anak-anak bisa sekolah lagi," komentar akun Just For Fun.

Saat dikonfirmasi ke nomor penjual yang tertera di unggahan tersebut, membenarkan penjualan bangunan sekolah ini. Ia menuturkan, sekolah ini sebelumnya milik swasta yang ingin dijual.


"Lokasinya di indra puri, kulim. Pemilik bangunan ingin menjual kalau ada orang yang mau beli. Saya hanya agen penjualan," ujar Saiful, Selasa 9 Mei 2023.

Menurutnya, sekolah ini merupakan milik swasta yang membuka jenjang pendidikan tingkat SD, SMP dan SMA. Namun, beberapa bulan terakhir tidak beroperasi lagi dan diputuskan pemilik untuk dijual.

Menanggapi hal itu, Kadisdik Kota Pekanbaru, Abdul Jamal mengaku telah mengetahui kabar tersebut. Ia menilai, pemilik bangunan sah-sah saja jika ingin menjual bangunan sekolahnya.

"Sekolah itu udah beberapa tahun tutup itu. Itu SMK dulu, swasta," kata Jamal.

Menurutnya, Pemko tidak bisa serta merta untuk membeli bangunan sekolah tersebut. Karena ada penganggaran yang harus dipersiapkan.

Jamal menyebut, kewenangan Disdik Pekanbaru pada tingkat TK, SD dan SMP. Sementara di wilayah tersebut sudah ada beberapa SMP dan SD, sehingga tidak memungkinkan jika Pemko membeli bangunan tersebut.

"Kita lihat di sana, di sana udah SMP. Ada juga beberapa SD di sana. Sudah banyak sekolah di sana. Kita bisa buka sekolah untuk wilayah pinggiran yang belum ada SD atau SMP," terangnya.