Usai di Swedia, Aksi Robek dan Bakar Alquran Kembali Terjadi di Belanda

Ilustrasi-Alquran.jpg
(pixabay)

RIAU ONLINE - Usai pembakaran Alquran di Swedia, perobekan dan aksi bakar kitab suci umat Muslim itu kembali terjadi di Belanda. Politikus sayap kanan sekaligus pemimpin Pegida, Edwin Wegensveld, ialah pelakunya. Pegida merupakan kelompok Islamofobia yang tumbuh di beberapa negara Eropa.

Buntut dari ulah Wegensveld itu, Duta Besar Belanda harus memenuhi panggilan pemerintah Turki sebagai bentuk protes.

Sejumlah gambar di media sosial pada Selasa, 24 Januari 2023, menunjukkan Wegensveld menginjak-injak halaman dari Alquran yang ia robek-robek. Robekan Alquran itu kemudian ia bakar di dalam sebuah panci.

“Pemerintah Turki melalui Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya mengutuk sekeras mungkin serangan keji dari orang anti-Islam di Den Haag yang menargetkan Al-Quran,” ungkap Kementerian Luar Negeri Turki, sebagaimana diberitakan dari AFP, dikutip dari kumparan, Rabu, 25 Januari 2023.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arab Saudi juga melayangkan protes keras atas tindakan tersebut.


"Arab Saudi mengutuk keras dan mengecam perobekan salinan kitab suci Al-Quran di Den Haag," tegasnya, seperti diberitakan Saudi Gazette.

Arab Saudi menyatakan bahwa perbuatan ekstremis itu merupakan langkah provokatif yang melukai perasaan jutaan kaum muslimin di seluruh dunia.

Sebelumnya di Swedia, politikus sayap kanan Rasmus Paludan membakar Alquran di dekat Kedutaan Turki, Stockholm, Swedia, pada Sabtu, 21 Januari lalu. Paludan memprotes Presiden Turki, Tayyip Erdogan yang dinilai mempengaruhi kebebasan berekspresi di Swedia.

Paludan melakukan aksinya tersebut setelah mendapat izin dari kepolisian setempat. Untuk pertama kalinya, PM Swedia mengecam perbuatan provokatif Paludan, yang bukan pertama kali dilakukan.

Buntut dari aksi Paludan tersebut, Erdogan menyatakan Swedia tidak lagi mengharapkan dukungan untuk tawaran keanggotaan NATO.

Kecaman terhadap pembakar Alquran yang dilakukan oleh Paludan juga datang dari negara-negara berpenduduk mayoritas muslim lainnya, termasuk Turki, Arab Saudi, Yordania, Kuwait, dan Uni Emirat Arab serta Indonesia. Indonesia juga akan memanggil Dubes Swedia di Jakarta.