Jago Kandang, Praja IPDN Main Keroyok Taruna Akmil di Kampus Jatinangor

ilustrasi-penganiayaan.jpg
(INTERNET)

RIAU ONLINE, SUMEDANG -  Jago kandang. Itulah perumpamaan tepat buat lima Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat yang mengeroyok dua Taruna Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. 

 

Padahal, Taruna Akmil tersebut sedang mengikuti Program Kunjungan Taruna 2015 di Kampus Jatinangor. Ujung-ujungnya, kelima Praja IPDN tersebut langsung dipecat sebagai Praja. (Baca Juga: PNS Ini Lancang Tampar Bupatinya saat Acara

 

"Iya melanggar ketentuan, dipecat. Lima orang yang dipecat," kata Kepala Biro Kemahasiswaan IPDN, Arief M Edie, dilansir dari merdeka.com, Minggu (29/11/2015).

 

Kelima praja yang dicopot bajunya itu mendatangi wisma saat dini hari. Maksud hati ingin memberikan hukuman kepada junior. Kelimanya sempat dipanggil pihak kampus untuk dimintai keterangan dan mereka mengakui perbuatan.

 

"Itu hanya tindakan antara senior menghukum junior. Menegur, ada kekurangan apa," kata Arief.


 

Ia mengakui, korban pemukulan tidak hanya taruna Akmil, tetapi juga beberapa praja IPDN. "Ada banyak, salah satunya dari Akmil, IPDN juga ada," tuturnya. (Klik Juga: Tunjangan Naik, PNS Girang

 

Sumber merdeka.com di kampus IPDN Jatinangor menceritakan, peristiwa terjadi pada 19 November 2015. Saat itu, seorang Taruna Akmil berpangkat Sersan bergabung dengan praja IPDN berasal dari daerah sama, Malang, Jawa Timur.

 

Sersan Taruna berinisial UDP mengajak rekannya Sersan taruna R. Perbincangan hingga larut malam. Kemudian datang seorang Polisi Praja (Polpra) IPDN dan bergabung dalam obrolan.

 

Entah apa dasarnya, Polpra tersebut menanyakan kepada si taruna apakah pernah dipukul di Akmil? "Siap tidak pernah," jawab dua taruna. "Apakah bisa dicoba?," taruna menjawab "Siap,". (Lihat Juga: Hingga 10 Tahun Mendatang, Pekanbaru Krisis Guru

 

Akhirnya kedua taruna Akmil dibawa ke lorong dekat lemari baju. Kontak fisik pun terjadi di sini. Sersan taruna UDP dipukul di bagian dada kiri dan ulu hati. Sedangkan sersan taruna R di bagian ulu hati sebanyak dua kali.

 

Usai memukul, Polpra tersebut menyatakan "Itu basis karena kalian sudah berfoto di tangga seribu." Tangga tersebut dianggap sakral oleh para praja di sana.

 

"Itu sudah masuk ke Gubernur TNI AL dan meminta membuat keberatan kepada pihak IPDN," jelas sumber tersebut.

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline