Tengku Fauzan: Orientasi Pembangunan Sekolah Harus Sesuai Kebutuhan Bukan Keinginan

Ilustrasi-siswa-SMP2.jpg
(smpn4solo.sch.id)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Bidang pendidikan merupakan pilar pertama yang harus berbenah diri dengan meningkatkan ilmu pengetahuan dan penguasaan teknologi, dalam rangka mewujudkan generasi yang siap menyongsong Indonesia Emas tahun 2045 mendatang.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, Tengku Fauzan Tambusai mengatakan, langkah pertama yang harus diambil adalah dengan melakukan pembangunan sekolah yang berorientasi pada kebutuhan sekolah tersebut. Sehingga, apa yang dibangun, baik gedung, laboratorium, kantor dan lain sebagainya bermanfaat maksimal bagi sekolah dan satuan pendidikan di dalamnya.

"Pembangunan sekolah harus sesuai dengan kebutuhan sekolah. Bukan keinginan kepala sekolah, bukan keinginan kepala dinas, bukan juga keinginan pihak manapun yang bukan menjadi kebutuhan sekolah tersebut," ujarnya.

Berdasarkan kunjungannya bersama Anggota DPRD Provinsi Riau terpilih periode 2024-2029, Budiman Lubis, ke SMK Negeri 1 Tambusai, di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) pada Selasa, 30 April 2024, Tengku mengatakan bahwa SMK Negeri 1 dapat menjadi percontohan bagi sekolah-sekolah lainnya.

Ia menyebut, sekolah tersebut mengalami perkembangan pesat dalam hal pembangunan dikarenakan kepedulian semua pihak yang terlibat didalamnya. Pihak yang dimaksud adalah instansi pemerintah di wilayah sekolah tersebut, tenaga pendidikan dan orang tua serta masyarakatnya.


"Saya melihat SMK Negeri 1 Tambusai sudah berkembang sangat jauh. Tadi saya tanya, bagaimana caranya, ternyata ada swadaya dari orang tua siswa dan orang-orang yang peduli pada perkembangan sekolah tanpa adanya pemaksaan," jelasnya.

Di samping pembangunan gedung sekolah, Tengku menjelaskan peningkatan mutu tenaga pendidik juga menjadi fokus utama Disdik Riau tahun 2024 dan selama ia mengemban amanah sebagai Kepala Disdik Riau.

Disdik Riau saat ini terus meningkatkan kuantitas dan kualitas guru penggerak dengan pelatihan dan pembinaan yang selektif.

"Tahun ini kita sudah ada sekitar 3.000 guru penggerak di seluruh Provinsi Riau. Insya Allah akan terus bertambah dan kita motivasi dengan pendidikan dan pelatihan agar mereka lebih kreatif dan berinovasi dalam memberikan pelajaran kepada anak-anak didiknya," jelasnya.

Lanjutnya, Disdik Riau juga sudah memiliki kantor-kantor cabang yang memiliki sejumlah kewenangan. Kewenangan diberikan untuk menyelesaikan permasalah di wilayah kerjanya masing-masing, sehingga kinerja Disdik dalam menyelesaikan masalah pendidikan di wilayah kabupaten/kota lebih efektif dan efisien.

"Tenaga guru, tenaga pendidikan di daerah ini tidak harus ke Disdik Riau di Pekanbaru untuk melaporkan atau mendapatkan layanan terkait masalahnya. Mereka bisa langsung ke kantor cabang, jadi majelis guru tidak terlalu lama meninggalkan sekolah karena ada masalah ini itu. Maksud kita adalah waktu tenaga pendidik tidak terbuang untuk perjalanan ke Pekanbaru, dan lebih banyak waktu untuk mengurus sekolahnya," jelasnya.

Pihaknya percaya, dengan semakin banyaknya waktu dan lebih fokus pada sekolahnya, maka tenaga pendidik akan lebih maksimal mengelola sekolahnya dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pada anak-anak didiknya.