Akhir Rezim Jokowi Disorot Media Asing: Dari Harapan Baru jadi Mulyono

Presiden-Jokowi-di-KTT.jpg
(Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden)

RIAU ONLINE - Mendekati akhir pemerintahannya, Presiden Joko Widodo kian mendapat sorotan tajam dari dalam hingga luar negeri. Media asing bahkan turut menyoroti akhir rezim Presiden Jokowi yang terancam berakhir buruk.

South China Morning Post (SCMP) bahkan menerbitkan artikel berjudul "From ‘New Hope’ to ‘Mulyono’: how power grabs threaten Widodo’s legacy in Indonesia" (Dari ‘Harapan Baru’ menjadi ‘Mulyono’: bagaimana perebutan kekuasaan mengancam warisan Widodo di Indonesia).

Artikel yang ditulis reporter Asia untuk SCMP News, Amy Sood, itu diunggah pada Minggu, 8 September 2024. Reporter yang bertugas meliput peristiwa di Indonesia itu dalam tulisannya menyinggung alasan Indonesia mulai menggunakan nama Mulyono untuk memanggil sang presiden.

Media asing ini juga menyoroti keputusan Jokowi menunjuk Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Padahal, kekuasaan orang nomor satu RI itu hanya tersisa 2 bulan.


"Dalam beberapa bulan terakhir, para analis mengatakan (Jokowi) telah berupaya untuk mengonsolidasikan kekuasaan sebelum lengser dari jabatannya. (Jokowi) telah membuat penunjukan strategis, seperti menunjuk Bahlil Lahadalia, Ketua Umum Partai Golkar, sebagai menteri energi dan sumber daya mineral baru melalui reshuffle kabinet bulan lalu," demikian isi artikel yang ditulis Sood yang diterbitkan SCMP, dikutip dari Suara.com, Selasa, 10 September 2024.

"Bahlil, tokoh kunci dalam kampanye presiden terakhir Widodo, dapat membantu menempatkan presiden yang akan lengser sebagai kepala dewan penasihat Golkar, memberinya platform politik yang substansial," lanjut berita media asing asal China tersebut.

Sorotan media asing terhadap Presiden Jokowi bahkan ramai dibahas di X. Kata kunci "Mulyono" menjadi trending topic hingga hari ini.

Seorang warganet lantas memuji Amy Sood yang menjelaskan makna Mulyono di isi berita. Warganet ini juga memberikan ringkasan terkait penggunaan nama asli Mulyono sambil membagikan link berita dari SCMP.

"Penggunaan kata 'Mulyono', yang dimaksudkan sebagai penghinaan, mencerminkan kemarahan dan kekecewaan publik atas campur tangan Jokowi yang terang-terangan di penghujung hari, dan semakin gagalnya upaya untuk menopang kekuasaan dan pengaruhnya serta keluarganya. Beberapa komentar dari saya. Terima kasih @amysood2," tulis pemilik akun X @/iw****n69.