Suara PSI Melesat, Sahroni: Ada Oknum Berpangkat Besar yang Main-main

Ahmad-Sahroni2.jpg
((Suara.com/Fakhri))

RIAU ONLINE - Perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mendadak melesat turut ditanggapi Bendahara Umum NasDem, Ahmad Sahroni. Sahroni menyebut lonjakan suara PSI tidak terlepas dari peran oknum berpangkat besar.

"Ada oknum berpangkat besar yang main-main untuk meloloskan PSI ke Parlemen," kata Sahroni kepada wartawan, Senin, 4 Maret 2024, dikutip dari kumparan.

Namun, Sahroni tidak menyebut nama oknum yang dimaksud. Ia mengatakan memang ada dugaan permainan agar suara PSI didongkrak paksa.

kumparan mencoba menelusuri suara PSI di daerah. Misalnya di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Berdasarkan data Sirekap KPU, PSI mendapat 25 suara di TPS 943, Kawasi, Obi, Halmahera Selatan.

Akan tetapi, berdasarkan hasil foto C1 plano, PSI tidak mendapat suara sama sekali di TPS 943.

"Itu saja sebagai contoh (penggelembungan suara PSI)," kata Sahroni terkait anomali suara PSI di TPS 943.


Lebih jauh, Sahroni mengatakan sejauh ini dirinya belum menerima laporan suara miliknya dipindah ke PSI. Namun, ia memastikan masalah ini akan diusut dalam hak angket di DPR.

"Jakarta enggak bisa dia (PSI) main-main. Tapi ada oknum orang berpangkat gede (membantu PSI)," kata Sahroni.

"Pasti, masalah ini kita usut, tanyakan saat hak angket di DPR," tutup dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, menyebut penambahan atau pengurangan dalam proses rekapitulasi adalah hal wajar.

“Penambahan termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut,” kata Grace dalam keterangannya, Sabtu, 2 Maret 2024.

Grace menyebut, saat ini proses penghitungan dan pengunggahan formulir C.Hasil Plano di TPS masih ada sekitar 70 juta suara yang belum dihitung. Ia mengeklaim suara dari pendukung Jokowi juga mempunyai potensi kuat bagi PSI.

“Apalagi hingga saat ini masih lebih dari 70 juta suara belum dihitung dan sebagian besar berada di basis-basis pendukung Jokowi di mana PSI mempunyai potensi dukungan yang kuat,” ujarnya.