Pilih Setia ke Ganjar, Rommy Sebut PPP Ogah Bikin Poros Baru

Sandiaga-Uno22.jpg
((Suara.com/Mae Harsa))

RIAU ONLINE, JAKARTA-PPP tidak mempertimbangkan poros baru koalisi dan  PPP konsisten mendukung Ganjar Pranowo. Hal itu disebut Ketua Majelis Pertimbangan PPP, M Romahurmuziy atau Rommy.

Rommy mengatakan, saat ini partai-partai pendukung Ganjar justru masih membuka pintu bagi partai lain untuk bergabung.

"PPP dengan demikian, saat ini tidak dalam posisi mempertimbangkan adanya poros atau koalisi baru," kata Rommy dalam keterangannya, Senin (11/9/2023).

"Karena dukungan PPP kepada Mas Ganjar didasarkan atas kelanjutan koalisi Ganjar-Taj Yasin Maimoen Zubair di Jawa Tengah," ujar Rommy

Sebelumnya, Rommy mengatakan saat ini hanya nama Sandiaga Uno yang muncul di pertemuan para ketua umum partai pendukung Ganjar Pranowo pada pekan lalu.

"Perlu kami tegaskan, hanya nama Pak Sandi yang muncul di pertemuan para ketum pekan lalu," kata Rommy.


Munculnya nama Sandiaga itu berkaitan dengan peluang Ketua Bappilu PPP tersebut menjadi cawapres untuk Ganjar. Rommy lantas menjelaskan mengapa hanya nama Sandiaga yang muncul.

"Karena hanya PPP melalui Pak Mar (Mardiono) yang mengajukan nama cawapres, yaitu Pak Sandi, sesuai hasil Rapimnas PPP 17-18 Juni lalu," ujarnya.

Sedangkan, lanjut Rommy, para ketum parpol lainnya tidak mengajukan nama cawapres siapapun.

"Sehingga praktis tidak ada nama lainnya," katanya.

Berdasarkan perkembangan politik tersebut, PPP berkeyakinan bahwa Sandiaga dalah pasangan yang memenuhi seluruh kebutuhan objektif Ganjar.

Menurut Rommy, Sandiaga dalah satu-satunya nama yang pernah ada di kertas suara pilpres, mewakili suara luar Jawa, berlatar ekonomi dan berpengalaman birokrasi di tingkat nasional. Selaim itu, Sandiaga dinilai memiliki fan base yang jelas,

"Yaitu emak-emak dan milenial," ucapnya.

Rommy berujar dalam pembahasan para ketua umum, disepakati ada pertemuan reguler hingga pada saat yang tepat nanti akan dibahas dan diputuskan bersama oleh para ketum tentang siapa sosok cawapres Ganjar dikutip dari suara.com

"Tentu ini dilakukan dengan mencermati kondisi politik mutakhir. Termasuk para ketum tetap membuka kemungkinan bergabungnya partai-partai lain yang belum memutuskan atau barangkali berubah pikiran."