Heboh, Polisi Bersepatu Masuk Masjid Raya Sumbar saat Amankan Demo

Polisi-masuk-masjid-raya-sumbar.jpg
(Tangkapan layar/Instagram/@info.minang)

RIAU ONLINE - Sebuah video yang beredar memperlihakan beberapa oknum polisi diduga masuk ke suatu ruangan masjid mengenakan sepatu. Menurut narasi yang beredar, polisi saat itu tengah mengamankan aksi unjuk rasa warga asal Nagari Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, di Masjid Raya, Sumbar.

Video yang beredar menunjukkan sejumlah warga duduk di salah satu ruangan masjid. Di sana terdapat pula lantai mirip sajadah berwarna merah. Warga tersebut berhamburan keluar saat polisi masuk.

Sementara sejumlah oknum polisi masuk dengan bersepatu dan menginjak alas lantai tersebut. Mereka meminta warga keluar masjid, satu di antara polisi bahkan memegang tongkat komando.

Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, yang didampingi pengurus Masjid Raya Sumbar, Yuzardi Ma'ad, menjelaskan ruangan itu bukanlah masjid. Melainkan aula yang biasa digunakan masyarakat umum.


"Itu bukan ruang salat, tapi merupakan sebuah aula yang terletak di lantai dasar masjid," kata Yuzardi dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari kumparan, 5 Agustus 2023.

Untuk karpet yang terlihat dalam video, kata Yuzardi, itu hanyalah bekas alas tidur. Ruangan itu sebelumnya diperuntukkan sebagai tempat istirahat peserta aksi demonstrasi warga asal Nagari Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat.

"Saya terpanggil untuk menjelaskan situasi sebenarnya agar tidak menjadi fitnah. Kebetulan saat kejadian berada langsung di lokasi," imbuhnya.

Sementara itu, Irjen Pol Suharyono menjelaskan, pihaknya telah memulangkan warga Pigogah Nagari Air Bangis yang sudah 6 hari melaksanakan unjuk rasa di Kota Padang. Tidak ada yang ditahan.

"Kegiatan ini berlangsung dengan aman dan terkendali, semua masyarakat yang tidur dan menginap sementara di masjid raya sudah kita pulang kan dan di kawal oleh PJR, Brimob, Samapta dan kita pastikan aman sampai ke Pasaman Barat," jelasnya.

Unjuk rasa tersebut terkait konflik agraria. Mereka menuntut pembatalan rencana Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ada di daerah Nagari Air Bangis. Saat itu mereka mendesak bertemu Gubernur Sumbar.