Amien Rais Tolak Jadi Cawapres Anies Baswedan, Ini Alasannya!

partai-ummat3.jpg
(Suara.com/Bagaskara))

RIAU ONLINE, JAKARTA-Amien Rais tolak jadi cawapres Anies Baswedan. Amien Rais mengaku tidak akan mencalonkan diri menjadi Cawapres di Pilpres 2024. Pendiri dan Ketua Majelis Syura DPP Partai Ummat Amien Rais merasa sudah terlalu sepuh.

Pernaytaan itu disampaikannya saat ditanya soal kemungkinan menjadi bakal calon wakil presiden dari Anies Baswedan.

Amien menyampaikan, hal itu usai dalam rangkaian Rakernas Partai Ummat ke-1 pihaknya mengundang Anies Baswedan sebagai narasumber. Amien menolak menjadi cawapres dan malah menunjuk elite Partai Ummat lainnya, yakni MS Kaban.

"Saya sudah tua ini, paling masuk akal yang beliau (Kaban)," kata Amien di Asrama Haji, Jakarta Timur, Selasa (14/2/2023).

Sementara itu, Amien menilai, jika pun menyodorkan nama Ketua Umum DPP Partai Ummat yakni Ridho Rahmadi menjadi cawapres Anies, umurnya belum memenuhi syarat.

"Yang jelas, pak ketum ini belum 40 tahun jadi tidak mungkin jadi capres ataupun cawapres, tetapi kalau Pak Kaban mengapa tidak misalnya. Kemudian juga dikatakan berkali-kali Pak Amien Rais, Pak Kaban punya rekam jejak," tuturnya.

Soal Cawapres Anies


Sebelumnya, Anies Baswedan membeberkan soal lima kriteria sosok bakal calon wakil presiden untuk mendampinginya maju di Pilpres 2024 mendatang. Namun Anies mengaku hingga kekinian belum mengetahui siapa figur bacawapresnya nanti, meski sudah menyampaikan kriteria.

Hal disampaikan Anies ketika diundang hadir dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Ummat ke-1 di Asrama Haji, Jakarta Timur, Selasa (14/2/2023).

Awalnya Ketua Umum DPP Partai Ummat Ridho Rahmadi melempar pertanyaan kepada Anies terkait kriteria cawapres yang akan mendampinginya maju di Pilpres 2024. Lalu Anies menjawabnya.

Anies mengatakan, kekinian pihaknya akan memastikan dulu tiket untuk maju di Pilpres 2024. Tiket yang dimaksudnya yakni memenuhi ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden atau Presidential Threshold 20 persen.

"Karena tanpa persyaratan 20 persen terpenuhi saya rasa siapapun juga akan bepikir dua tiga kali untuk ikut dalam pasangan. Karena belum ada fix, tapi mudah-mudahan insyaAllah tidak lama lagi tuntas," kata Anies.

Kemudian Anies bicara soal kriteria bacawapresnya untuk mendampinginya nanti. Ia awalnya menyampaikan tiga poin.

"Satu teknokratik, bahwa punya kontribusi siginifikan pada pemenang. Kedua, bisa memperkuat barisan koalisi untuk perubahan. Tiga, bisa membantu menjalankan pemerintahan dengan efektif. Itu tiga kriteria, obyektif," ungkapnya.

Kemudian yang keempat, kata dia, memiliki garis perubahan yang sama bahwa ini adalah pasangan yang menawarkan perubahan. Lalu yang kelima, menurutnya, yakni chemistry kerja bersama yang solid.

Namun, ia mengaku belum mengetahui siapa sosok bacawapresnya nanti. Ia hanya meminta semua pihak mendoakan agar prosesnya berjalan.

"Jadi lima ini, dan kita belum tahu, saya juga belum tahu bagaimana nantinya, tapi doakan prosesnya bisa berjalan dengan baik, tentu akan mendengarkan (masukan) dari semua. Harapannya juga mendengar dari Pak Ketum," katanya dikutip dari suara.com