Bukannya ke Kanjuruhan tapi ke Itaewon, Puan Maharani Dikritik Netizen

Puan-Maharani7.jpg
(dpr.or.id)

RIAU ONLINE, SEOUL-Bukannya ke Kanjuruhan tapi ke Itaewon, Puan Maharani dikritik netizen. Ketua DPR RI Puan Maharani mengunjungi lokasi Tragedi Itaewon di Seoul Korea Selatan kemarin. Warganet memprotes habis-habisan putri dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri itu.

Penyebabnya, di hari yang sama sedang ada peringatan 40 hari Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang, serta melukai ratusan orang lainnya. Lebih miris lagi, Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI belum pernah sekalipun ke Kanjuruhan Malang.

Gelombang protes warganet ini pun ramai sejak kemarin. Warganet ini kecewa lantaran sebagai wakil rakyat seharusnya Puan Maharani menyempatkan diri menengok keluarga Tragedi Kanjuruhan, atau minimal ke lokasi tragedi lebih dulu.

"Saya kira, bu Puan melakukan kesalahan besar dalam trik kampanye ke Itaewon kemarin, yang maksudnya menggaet suara K-Pop. Bu Puan lupa ada kejadian serupa di Indonesia, Kanjuruhan," tulis akun @rizqifaress

Kemudian cuitan @thepanturas juga tak kalah pedasnya. Menurut akun tersebut seharusnya Puan Maharani paling lantang mewakili rakyatnya dan bukan malah melancong ke Itaewon.

"40 hari tragedi Kanjuruhan, Ketua DPR yang seharusnya berbicara paling lantang mewakili rakyat malah ke Itaewon. (emoji tepok jidat)," cuit akun tersebut.

Akun @pngdeu juga nampak kecewa berat. "Paraaaah anjir, udah 40 hari gue kiraaa yang katanya wakil rakyat malah kya tay. Itu kanjuruhan coiii belum di usut dan ga ada apa²nya. Laaaa dpr malah jauh² ke itaewon xixixi biar apa siii???
Biar dapet uang dinasnya gede? Upsssi ,"

Lalu akun @penggyu88 yang menulis cuitan begini: "Gak abis pikir.. lu kira kpopers sebodoh itu kah?? Masa cuma gara2 dia ke Itaewon terus kita otomatis respek sama Puan dan anteknya.. idihh gak ada korelasinya. Kpop ya Kpop.. politik ya politik.. anak kpop juga gak buta politik kaleee."


Sebelumnya, dikutip dari laman website dpr.go.id, Puan Maharani mengunjungi lokasi Tragedi Itaewon di Seoul, Korea Selatan. Ia memberi penghormatan untuk para korban dengan memanjatkan doa dan meletakkan karangan bunga. Dalam tragedi itu, sekitar 140 orang tewas di malam pesta Hallowen.

Sebelum meletakkan karangan bunga, Puan memanjatkan doa bagi korban Tragedi Itaewon. Puan lalu meletakkan karangan bunga di Memorial korban Tragedi Itaewon yang berada di ujung jalan kawasan tersebut.

Tempat ini menjadi lokasi ungkapan duka cita dari para pemimpin-pemimpin dunia. Puluhan karangan bunga dari dunia internasional berjejer di lokasi Memorial ini.

Puan kemudian menuliskan ucapan duka cita di buku tamu yang disediakan di Memorial Korban Tragedi Itaewon. "Turut berduka cita sedalam-dalamnya atas musibah yang terjadi," tulis Puan.

Setelah meletakkan karangan bunga, Puan bersama rombongan delegasi menyusuri jalan di kawasan Itaewon. Mereka juga mendatangi gang yang menjadi titik pusat peristiwa memilukan pada 29 Oktober 2022 itu.

Warga pun tampak masih banyak yang mendatangi lokasi kejadian. Ada yang menaruh bunga dan berdoa. Ratusan karangan bunga berjejer di sepanjang jalan distrik Itaewon di dekat lokasi yang menjadi lokus insiden.


Terlihat juga catatan-catatan kecil yang ditempelkan warga dekat tempat publik menaruh karangan bunga. Menurut Puan, Tragedi Itaewon menjadi pelajaran berharga bagi para penyelenggara acara yang melibatkan massa.

"Harus ada standar operasional keamanan untuk acara-acara yang mengundang kerumunan publik," kata perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Puan juga mengatakan, Tragedi Itaewon yang berawal dari perayaan Halloween itu juga harus menjadi pelajaran bagi Indonesia. Apalagi kejadian serupa juga pernah terjadi di Indonesia beberapa waktu lalu.

"Sekali lagi saya mewakili masyarakat Indonesia mengucapkan turut berduka cita kepada seluruh warga Korea Selatan atas Tragedi Itaewon," tutur Puan.

Sebelumnya saat bertemu dengan Ketua Majelis Nasional Korea Selatan Kim Jin-pyo, Puan juga menyampaikan rasa belasungkawa atas Tragedi Itaewon yang juga melukai 196 orang. Ia pun sempat menyinggung Indonesia mengalami peristiwa serupa saat pertandingan sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Malang.

"Saya ingin mengucapkan belasungkawa yang mendalam atas tragedi yang terjadi Itaewon pada tanggal 29 Oktober 2022 lalu. Tragedi serupa juga terjadi di Indonesia, di stadion Kanjuruhan, awal bulan Oktober lalu," ujarnya dikutup dari suara.com

"Hal ini menunjukkan perlunya kita semua memperkuat manajemen pengendalian massa paska-pandemi. Dan diperlukan langkah preventif untuk mencegah over-capacity suatu tempat. Ini diperlukan untuk mengendalikan euphoria publik untuk berkumpul saat ini," kata Puan.