Kritisi Pemadaman Api di Pulau Rupat, Suhardiman: Janji Itu Adalah Utang

sd-diliburkan-3.jpg
(ist)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Anggota DPRD Riau Suhardiman Amby, mendesak Gubernur Riau, Syamsuar untuk segera mengambil tindakan tegas dalam penanganan upaya pemadaman asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Pulau Rupat, Bengkalis.

Asap Karhutla tersebut tak hanya menimbulkan korban penyakit saluran pernapasan atas melainkan juga diliburkannya ratusan pelajar dari sekolahnya. Ini melanda di dua daerah, Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai. 

Apalagi, tutur Caleg Partai Hanura ini, mengatasi Karhutla merupakan janji 100 Hari Program Kerja Syamsuar-Edy Natar Nasution menjabat. 

"Janji itukan utang, berkomitmenlah. Jangan beri harapan hampa ke masyarakat, ini sudah sangat mengkhawatirkan," tegas pria kerap disapa Datuk ini, Selasa, 26 Februari 2019.


Tak hanya pada Syamsuar, Suhardiman juga berharap pada Pemerintah Pusat dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus lebih memberikan perhatian khusus terhadap Karhutla di Riau. 

Terlebih pada debat terakhir, MInggu, 17 Februari 2019, Jokowi mengklaim tidak ada kebakaran hutan di Indonesia selama tiga tahun ini.

"Maka diharapkan baik Gubernur maupun Presiden Jokowi yang bilang tidak ada asap lagi, tapi beginilah kondisinya," tuturnya.

"Tolong peka dengan lingkungan kita, sungguh-sungguhlah menangani ini, karena ini bukan musibah tapi bencana karena keserakahan manusia," tutupnya.

Sebelumnya, Gubernur Riau, Syamsuar, sudah memerintahkan Dinas Kesehatan Riau untuk mengirimkan masker dan oibat-obatan kepada warga yang berada di lokasi terdampak Karhutla, di Pulau Rupat, Bengkalis. 

Tak hanya itu, Syamsuar juga memerinthahkan Bupati dan Wali Kota di lokasi Karhutla untuk mendirikan posko-posko. Hingga kini, sudah lebih dari 2.000 orang terdampak akibat asap Karhutla.