Ganjar Pranowo Dikabarkan Bakal Diberi Gelar, LAM Riau: Tidak Benar

Ganjar-mencicipi-sirih-di-tepak.jpg
(Istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Datuk Seri H Raja Marjohan Yusuf, mengklarifikasi isu pemberian gelar adat kepada bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.

Ia menjelaskan, isu tersebut tidak benar dan telah salah arah. Menurutnya, LAMR tidak pernah mewacanakan pemberian gelar adat kepada Ganjar Pranowo.

"Kami sampaikan, bahwa isu tersebut tidak benar. Juga tidak benar, bahwa telah ada proses peminangan untuk gelar tersebut," ujarnya, Selasa 10 Oktober 2023.

Menurutnya, fakta yang sebenarnya adalah beberapa pihak dari Ganjar Pranowo telah mendatangi LAM Riau. Tujuannya adalah untuk meminta petunjuk terkait adat dan adab yang harus diperhatikan oleh Ganjar dan rombongannya saat berkunjung ke Provinsi Riau.

"Karena beliau memahami bahwa Riau kental dengan adat Melayunya, dan khawatir tersalah adab, maka beliau menjemput kami untuk bersilaturahmi, dan sekaligus mendiskusikan hal tersebut di Jakarta," jelasnya.


Sementara itu, Ketua Umum DPH LAM Riau, Taufik Ikram Jamil mengatakan, Ganjar Pranowo bersama rombongannya memang berencana melakukan kunjungan ke Provinsi Riau. Namun, jadwal kunjungan tersebut belum dipastikan. 

"Ganjar Pranowo akan melakukan kunjungan, namun belum pasti. Akan tetapi, rombongannya akan datang dengan busana Melayu, dan memastikan tidak membawa simbol-simbol partai. Sikap ini tentu patut pula kita apresiasi," jelasnya.

LAMR, sambungnya, tentu tidak membeda-bedakan perlakuan antara yang satu dengan yang lain.

"Patut pula kami sampaikan, bahwa LAMR akan memberikan perlakuan yang sama pada semua pihak. Untuk dimaklumi, sebelumnya, orang-orang dekat dari salah satu bacapres, juga telah menghubungi LAMR, untuk bersilaturahmi, namun karena jadwal bacapres tersebut ke Riau belum final, maka akan dijadwalkan ulang," jelasnya.

LAMR berharap tidak lagi terjadi kesimpangsiuran isu di masyarakat. agar tidak menjadi sesuatu kontraproduktif di tengah masyarakat.