Warga Indonesia Diminta Segera Tinggalkan Palestina dan Israel

evakuasi-di-gaza1.jpg
(Foto: AP/Ramez Mahmoud via VOA Indonesia)

RIAU ONLINE - Kementerian Luar Negeri meminta warga Indonesia yang berada di Palestina dan Israel agar segera meninggalkan kedua negara tersebut.

“Menimbang situasi keamanan terakhir dan demi keselamatan para WNI, pemerintah Indonesia menghimbau agar WNI yang berada di wilayah Palestina, maupun Israel, segera meninggalkan wilayah tersebut,” demikian petikan pernyataan Kementerian Luar Negeri yang disampaikan melalui situs resmi kementerian tersebut, dikutip dari VOA Indonesia, Selasa, 10 Oktober 2023.

Pernyataan itu juga meminta mereka yang berencana melakukan perjalanan ke kedua negara tersebut untuk membatalkan rencananya, hingga pemberitahuan lebih lanjut dari pemerintah.

Sementara, belum dijelaskan secara rinci terkait hal-hal yang melatarbelakangi terbitnya imbauan ini.

Pertempuran antara kelompok militan Palestina, Hamas, dan Israel masih berlangsung. Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, memerintahkan pengepungan total di Gaza, pada Senin, 9 Oktober 2023. Ia mengatakan pihak berwenang akan memutus aliran listrik, makanan, air dan bahan bakar.

"Kami melawan manusia yang tidak berperikemanusiaan, dan kami akan bertindak sesuai hal itu,” tegasnya.


Israel dan Mesir telah memberlakukan blokade dalam berbagai tingkat di wilayah itu sejak Hamas merebut kekuasaan dari pasukan Palestina pada 2007.

Sementara itu, Israel telah menyatakan perang pada Minggu, 1 Oktober lalu. Ini menandakan bahwa pertempuran terjadi lebih besar di masa depan, dan kemungkinan serangan darat ke Gaza, langkah yang pada masa lalu telah menimbulkan banyak korban jiwa.

Israel telah menyerang lebih dari 1.000 target di Gaza, sedangkan tank-tank dan pesawat nirawak menjaga celah-celah pagar perbatasan untuk mencegah penyusupan lebih lanjut.

Di sisi lain, amas masih terus menembakkan rentetan roket, memicu sirene serangan udara di Yerusalem dan Tel Aviv.

Brigade Al Qassam, sayap bersenjata kelompok militan Hamas, telah memperingatkan bahwa mereka akan membunuh seorang sandera Israel setiap kali militer Israel mengebom sasaran sipil di Jalur Gaza tanpa memberi peringatan lebih dulu.

Juru bicara Brigade Al Qassam, Abu Obeida dalam sebuah pesan audio yang dirilis Senin malam, mengatakan bahwa ancaman itu merupakan tanggapan terhadap serangan udara intens yang diarahkan Israel ke daerah-daerah sipil.

"Kami menyatakan bahwa untuk setiap tindakan [yang] menarget orang-orang kami di rumah mereka, tanpa peringatan sebelumnya, akan dibalas dengan eksekusi terhadap sandera sipil yang kami tahan. Kami dipaksa untuk menyiarkannya dengan audio dan video. Dengan keputusan ini, kami meminta Israel untuk bertanggung jawab. Bola ada di tangan Israel sekarang,” ujar Abu Obeida.

Belum ada tanggapan dari pihak Israel terhadap ancaman itu.