Riau Kaya Hasil Laut, Ikan hingga Udang dari Nelayan Diekspor ke Malaysia dan Singapura

Ilustrasi-Pelelangan-Ikan2.jpg
(ANTARA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Indonesia menjadi salah satu negara dengan hasil kekayaan alam yang tinggi, terutama untuk hasil laut. Riau bahkan menjadi satu dari provinsi penyumbang ekspor ikan terbanyak karena memiliki demografi kepulauan.

Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Riau, Tengku Fauzan Tambusai melalui Kabid Kelautan dan Pengawasan, Herimufty, menyebut dari 12 kabupaten kota di Riau, tujuh di antaranya memiliki wilayah perairan. Bahkan ada yang langsung berbatasan dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura.

"Kami KKP harus menjaga dari 0 garis pantai sampai 12 mil dengan garis pantai 2 juta km. Kita jaga itu, sehingga efek illegal fishing, destructive fishing, dan unregulated fishing. Sehingga, pendapatan nelayan menjadi yang utama," ujarnya.

Selain manfaatnya bisa dirasakan masyarakat, hasil hitung kenaikan dan penurunan di tempat pelelangan ikan (TPI) yang sesuai juga akan menjadi pajak yang akan diterima pemerintah.

Heri menyebut Riau penghasil ikan senangin, tuna, pari dan udang terbaik. Bahkan, sudah diekspor ke negeri tetangga.


"Kalau yang dari Bagan itu banyak diekspor baik ke Singapura dan Malaysia. Ikan bagus didaerah Bagan, Dumai, dan Inhil," terangnya.

Namun, Heri enggan merinci hasil tangkapan yang diekspor. Ia hanya menyebut hasilnya cukup besar, sementara pihaknya masih menunggu data dari daerah.

"Jika kita pergi ke pasar, pasti disebut ikan senangin dari Bagan. Udang dari Inhil," ungkapnya.

Nantinya, kata Heri, dua kapal patroli yang dikirimkan pemerintah pusat akan berjaga di perairan Riau dari kapal asing yang menangkap ikan secara ilegal.

Rencananya, dua kapal itu tiba di Riau pada 16 September 2023 mendatang.

"Kapal itu akan bersandar di Dumai. Begitu peresmian baru menuju lokasi yang telah ditentukan," terangnya.