Peluncuran Program Suara Mahasiswa, Jangan Beri Stigma bagi Penderita HIV/AIDS

Peluncuran-Talk-Show-Suara-Mahasiswa.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/HASBULLAH TANJUNG)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau (UR) resmi meluncurkan (launching) Program Suara Mahasiswa di area Car Free Day (CFD) Pekanbaru, Jalan Sudirman, Minggu, 1 Desember 2019.

Launching program ini bertepatan dengan Peringatan Hari Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) setiap tahun diperingati pada tanggal 1 Desember serta disiarkan secara langsung (on air) oleh Radio Bharabas 97,5 FM. 

Peringatan tersebut kemudian diangkat oleh BEM Universitas Riau sebagai tema perdana pada Talk Show Suara Mahasiswa akan digelar setiap pekan di hari Sabtu. 

"Alhamdulillah Program Suara Mahasiswa kita luncurkan, launching, kerjasama antara BEM Universitas Riau dengan RIAUONLINE.CO.ID Radi Bharabas 97,5 FM," kata Presiden Mahasiswa BEM Universitas Riau, Syafrul Ardi.  

Launching ini diawali dengan senam bersama dipimpin instruktur senam profesional, dilanjutkan pembagian voucher kepada para peserta senam.

Tepat pukul 08.00 WIB, talk show membahas seputar HIV dan AIDS dimulai dipandu penyiar Ali Dahlan dan Dwi dari mahasiswi Universitas Riau.


Talk show menghadirkan aktivis HIV/AIDS dari Yayasan Sebaya Lancang Kuning, Hestin Setyawati, serta Cesa, Duta dan Mahasiswa Berprestasi Fakultas Kedokteran Universitas Riau.

"Bagi berisiko dan belum tahu apakah positif atau tidak, silahkan cek ke Puskesmas, biayanya gratis dan dijamin kerahasiaannya," kata Hestin Setyawati.

Orang beresiko, tuturnya, merupakan orang-orang pernah berhubungan seks baik dengan pasangan resmi atau tidak, kemudian orang menggunakan narkoba dengan jarum suntik. Dari itu semua, satu di antaranya terjangkit HIV/AIDS. 

Perkembangan virus HIV di dalam tubuh, tuturnya, agak sulit dideteksi. Pasalnya, virus ini menyerang sistem imun (kekebalan) tubuh. Banyak tidak tahu dirinya sudah terinfeksi virus.

Sementara bagi yang sudah mengetahui statusnya, Hestin mengingatkan agar tetap patuh minum obat bertujuan menghambat pertumbuhan virus mematikan tersebut.

"Untuk orang-orang sekitar ODHA, ayo kita dukung mereka. Jangan memberikan stigma negatif, apalagi sampai mendiskriminasi," ujar Hestin

Sementara itu, Presma UR, Syafrul Ardi berharap dengan adanya acara ini, pemahaman masyarakat terhadap HIV/Aids bisa bertambah sehingga masing-masing orang bisa mencegah penyebaran virus ini.

"Tadi sudah dijelaskan secara rinci tentang HIV/Aids, ayo kita teruskan informasi disini kepada sanak saudara baik secara langsung maupun melalui media sosial," tambahnya.