Generasi Milenial Berisiko Tinggi Mengidap Hipertensi

Hipertensi.jpg
(SUARA.COM)

RIAU ONLINE - Stres menghadapi tekanan hidup dunia modern membuat generasi milenial dikatakan studi berisiko tinggi mengidap hipertensi.

Studi yang dilakukan oleh Kinetik Wellbeing, produsen alat pengukur tekanan darah, terhadap 2.000 responden menyebut orang dewasa berusia 18 hingga 34 tahun, yang biasa disebut sebagai generasi milenial, memperlihatkan adanya kecenderungan tekanan darah tinggi.

Sekitar 96 persen generasi milenial mengaku stres menjalani kehidupan sehari-hari, baik itu sekolah, kuliah, maupun bekerja di kantor.

Seperti diketahui, stres merupakan faktor risiko utama hipertensi. Stres berperan besar dalam pengambilan keputusan yang buruk, seperti gaya hidup tidak sehat dan kecanduan alkohol.


"Hipertensi atau tekanan darah tinggi bukan lagi masalah orang tua. Kurang olahraga, stres, konsumsi alkohol, dan asupan garam berlebih dilakukan oleh generasi yang lebih muda," ujar Dr Pixie McKenna, dikutip dari Suara.com, Minggu 9 September 2018.

Generasi milenial disebutkannya kalah dari generasi sebelumnya, yang biasa disebut generasi baby boomer. Berdasarkan studi yang sama, Dr McKenna menyebut hanya 66 persen responden usia 55 tahun ke atas yang mengaku stres.

Penyebab stres generasi milenial pun beragam, mulai dari berat badan, gaya hidup, hingga kebiasaan tak sehat yang mereka miliki.

Lalu, apa yang bisa dilakukan? Dr McKenna mengatakan mulai olahraga dari sekarang dan menjauhi junk food serta cukup tidur adalah langkah pertama mengelola stres yang baik.

Ingat ya, generasi milenial juga berpotensi mengalami hipertensi alias tekanan darah tinggi karena stres.