Surat Osama Bin Laden untuk Amerika Buat Warga AS Simpati ke Palestina, Begini Isinya

Surat-Osama-Bin-Laden.jpg
(X/kolase via Suara.com)

RIAU ONLINE - Sepucuk surat yang dari Osama bin Laden yang ditujukan untuk Amerika Serikat (AS) menghebohkan TikTok di kalangan anak muda AS.

Dokumen 'Letter to America' itu ditulis Osama bin Laden setelah setelah serangan 11 September 2001 di WTC. Surat itu berisikan kritikan terhadap AS yang mendukung Israel dan Yahudi sebagai penguasa ekonomi.

Kanal The Guardian sempat mengunggah surat tersebut, namun kemudian dihapus karena dianggap terlalu antisemit.

Time memberitakan, sebagaimana dilansir dari Suara.com, Jumat, 17 November 2023, surat tersebut mengungkap alasan pembenaran atas pembunuhan warga sipil di TWTC yang disebut didalangi Osama bin Laden.

Osama dalam suratnya menyebut Amerika mensposori kekerasan terhadap umat Islam di Palestina, Somalia, Chechnya, Kashmir, dan Lebanon, serta sanksi ekonomi di Irak yang membuat warganya kelaparan.


Surat itu juga menuduh AS munafik karena membiarkan Israel menduduki wilayah Palestina selama beberapa dekade tanpa menghiraukan hukum PBB dan melanggar hukum mereka sendiri dengan memenjarakan orang-orang di Teluk Guantanamo tanpa tuduhan atau pengadilan.

Ia mengatakan bahwa orang-orang Yahudi di Israel berencana menghancurkan masji Al-Aqsa di Temple Mount, Yerussalem. Dia menyebut semua sejarah Yahudi dengan Israel hanya bautan semata.

Surat tersebut kembali viral di antara anak muda Amerika di tengah perdebatan tentang pembelaan untuk Palestina atau Israel.

Tidak sedikit warga AS di TikTok yang bersimpati dengan argumen Osama bin Laden, terutama berkaitan dengan Israel dan dampaknya terhadap warga Palestina.

Tagar #LettertoAmerica sendiri menggema di TikTok, namun pihak TikTok mulai melancarkan aksi untuk menghapus video-video yang berkaitan dengan HAstag tersebut karena dianggap berkaitan dengan terorisme.

Menurut Washington Post, Juru bicara TikTok Alex Haurek mengatakan bahwa perusahaannya secara proaktif dan agresif menghapus video yang mempromosikan surat tersebut karena melanggar aturan perusahaan tentang mendukung segala bentuk terorisme. Dia mengatakan pihaknya sedang menyelidiki bagaimana video tersebut bisa masuk ke platformnya.