Bocor deh, Ribuan Dokumen Rahasia Australia "Dijual" ke Toko Barang Bekas

Ilustrasi-dokumen-rahasia.jpg
(internet)

RIAU ONLINE, CANBERRA - Kabar mengejutkan dari dunia intelejen Australia. Ribuan dokumen rahasia milik Australia "dijual" ke sebuah toko barang bekas di Canbera.

Namun dokumen tersebut berhasil diambil kembali oleh badan intelijen setempat, setelah menyadari kekeliruan mereka ketika menjual lemari yang berisi berkas-berkas tersebut ke toko barang bekas.

Dikutip dari Bisnis.com yang merilis Reuters, Kamis 1 Februari 2018, dokumen-dokumen itu berisi rahasia detil mengenai lima pemerintahan Australia terdahulu. Dokumen ini seharusnya tidak dapat dibuka ke publik selama setidaknya 20 tahun.

Berkas-berkas itu disimpan di dalam sebuah lemari arsip yang kemudian dijual ke sebuah toko di Canberra yang penuh dengan furniture bekas milik pemerintah.

Hal itu diketahui setelah Australian Broadcasting Corporation (ABC) menerima dokumen-dokumen tersebut dan membuat sejumlah laporan atas isi dari arsip rahasia ini. Laporan-laporan itu berhasil membuat para mantan perdana menteri Negeri Kangguru dan beberapa pejabat yang sebagian di antaranya masih menduduki posisi penting di pemerintahan malu.

Salah satu isi dokumen itu adalah Menteri Keuangan Australia Scott Morrison berupaya memperlambat pengecekan keamanan bagi para pengungsi untuk menghambat proses penempatan kembali di tempat lain.


Ada juga dokumen tentang mantan Perdana Menteri (PM) Tony Abbott mempertimbangkan menghapus bantuan keuangan bagi para pemuda Australia yang menganggur, dan kasus hilangnya ratusan berkas sensitif milik kepolisian setempat.

Morrison sempat menjabat sebagai Menteri Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan pada masa pemerintahan Abbott.

ABC mengatakan Australian Security and Intelligence Organisation, alias badan intelijen dan keamanan Australia, mengambil kembali dokumen-dokumen bermasalah itu setelah keduanya melakukan pembicaraan. Meski demikian, media nasional itu masih mendapat akses ke arsip rahasia ini.

Deputi PM Australia Barnaby Joyce mengatakan peristiwa ini merupakan pelanggaran keamanan yang serius.

"Investigasi yang dilakukan akan mengetahui bagaimana hal ini bisa terjadi. Dalam mengelola suatu negara, tentu saja ada hal-hal buruk yang dapat terjadi. Ini adalah salah satunya," tuturnya. (1)

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id